BERTUAHPOS.COM – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir menjadi perhatian serius Komisi II DPRD Kota Pekanbaru.
Untuk mendapatkan penjelasan, Komisi II melakukan kunjungan lapangan (kunlap) ke Kantor PT Pertamina (Persero) Branch Marketing Riau di Jalan Sisingamangaraja, Selasa 24 Desember 2024 pagi.
Kunjungan yang dimulai pukul 10.00 WIB itu dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Zainal Arifin, didampingi Sekretaris Komisi II, M Rizki Rinaldi, serta anggota lainnya, yakni dr Meiza Ningsih, Mona Sri Wahyuni, Arwinda Gusmalina, dan Syamsul Bahri.
Turut serta dalam rombongan, perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru.
Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Zainal Arifin, mengungkapkan bahwa kelangkaan solar terjadi karena kuota BBM bersubsidi di Provinsi Riau sudah habis pada tanggal 19-20 Desember.
“Ternyata persoalannya kita ketahui bahwa kuota dari setiap provinsi itu sudah ditetapkan oleh BP Migas. Jadi, kuota BBM di Riau itu sudah habis pada tanggal 19-20 Desember,” jelas Zainal usai kunjungan.
Untuk mengatasi kondisi ini, PT Pertamina telah mengajukan langkah agar kuota BBM bersubsidi bisa dialihkan dari provinsi lain yang masih memiliki sisa. Namun, kebijakan tersebut memerlukan persetujuan dari BPH Migas.
“Ada kebijakan dari BPH Migas untuk menggeser kuota dari provinsi yang masih memiliki sisa, seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Tapi tanpa surat resmi dari BPH Migas, Pertamina tidak berani melakukan pergeseran itu. Jadi, ini harus menjadi perhatian bersama,” tambahnya.
Politisi Gerindra tersebut juga mengingatkan PT Pertamina agar menghitung ulang kebutuhan kuota BBM untuk Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, terutama menjelang akhir tahun.
“Pekanbaru ini adalah ibu kota Provinsi Riau. Banyak orang datang dari berbagai daerah, seperti Dumai, Sumbar, Pelalawan, dan Kuansing, untuk mengisi BBM di Pekanbaru. Apalagi dengan adanya jalan tol yang mempermudah akses. Jadi, kita perlu menghitung ulang berapa sebenarnya kebutuhan tahunan BBM untuk Pekanbaru,” paparnya.
Zainal menegaskan bahwa kelangkaan BBM tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi. “Ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar distribusi BBM lebih terencana dan mencukupi kebutuhan masyarakat,” tutupnya.