BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sistem irigasi yang belum memadai menjadi hal menarik jika mengulik berbagai kendala yang dihadapi sektor pertanian Riau, khususnya untuk menjawab mengapa produksi beras tak mampu memenuhi setengah dari kebutuhan lokal.
Pemprov Riau mengklaim sudah melakukan pemetaan terhadap persoalan yang jadi penghambat masalah produksi gabah (padi). “Kendala inilah yang disangka jadi akar masalah utama minimnya produksi beras di Riau, kata Plt Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, Kamis, 9 November 2023.
Kendala tersebut, kata Edy, diketahui setelah Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau turun dan melakukan pemetaan, terutama di daerah-daerah yang selama ini dianggap sentra produksi gabah di Provinsi Riau.
Menurutnya, tantangan paling besar yang dihadapi selama ini adalah minimnya infrastruktur pendukung pertanian. “Jumlahnya yang sangat terbatas, terutama pada sistem irigasi yang jauh dari kata ‘memadai’,” katanya.
Tersedia air yang cukup untuk menggenangi sawah adalah kunci jika pemerintah berharap hasil panen gabah petani bisa berhasil untuk memenuhi kebutuhan lokal. Edy menerangkan, “saat ini baru 30 persen dari jaringan irigasi kita yang berfungsi dengan baik, namun itu masih di bawah standar.”
Pemprov Riau sudah membuat kesepakatan dengan Pemkab/kota, terutama daerah yang menjadi sentra produksi gabah, seperti Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Siak dan Pelalawan, untuk mengupayakan penyelesaian kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produktivitas hasil panen.
Saat ini, Riau memiliki luas baku sawah sekitar 62 ribu hektare yang terbagi dalam berbagai klaster produksi. Jumlah ini tersebar di seluruh wilayah Provinsi Riau.***