BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau mencatat angka kasus penyebaran corona semakin menanjak di provinsi ini. Namun, di sisi lain, masalah kedisiplinan protokol kesehatan warga kian melemah.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Kota Pekanbaru masih menduduki posisi teratas dalam penyebaran angka kasus konfirmasi Covid-19. Tercatat hingga 6 September 2020 sudah 964 orang terpapar corona.
Berdasarkan data ini, diketahui pula selain Pekanbaru, ada dua daerah lainnya di Riau yang tercatat juga tinggi menyumbangkan kasus konfirmasi Covid-19 di Riau. Diantaranya Kabupaten Siak. Pada medio yang sama total jumlah lebih kasus sudah mencapai 438 kasus, dengan jumlah angka kematian hingga enam kasus.
Selain Siak, Kabupaten Kampar juga tercatat sebagai daerah dengan angka kasus corona yang sangat tinggi. Total hingga saat ini sudah ada 358 kasus dengan jumlah angka kematian akibat virus ini sebanyak tiga kasus.
Rendahnya disiplin kesehatan masyarakat disinyalir menjadi salah satu penyebab makin menanjaknya kasus corona di provinsi ini. Warga masih banyak tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Sementara di beberapa pusat perbelanjaan juga mudah ditemukan orang-orang berkerumun, termasuk di beberapa lokasi wisata keluarga di Riau, pemandangan serupa sangat mudah ditemui.
“Kami meminta kepada masyarakat untuk sadar bahwa kondisi Riau saat ini tidak baik-baik saja. Oleh sebab itu, meski semua aktivitas dibebaskan, kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar selalu patuh pada protokol kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dokter Indra Yovi mengatakan tingginya angka kasus corona di Riau sudah diperkirakan sejak awal Agustus 2020 lalu. Ada beberapa alasan mengapa angka kasus konfirmasi corona di Riau bisa tembus pada angka rata-rata 100 kasus sehari.
Pertama, karena adanya momentum Idul Adha, lalu perayaan HUT RI, dan libur panjang. Momentum-momentum ini terjadi pada Agustus 2020 lalu. Rendahnya kesadaran dalam penerapan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker, berpotensi memunculkan klaster-klaster baru. (bpc2)