BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Program sejuta rumah Jokowi melambat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat realisasinya sebanyak 120 ribu unit.
Angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan 3 bulan pertama tahun lalu, dengan angka realisasi sampai 200 ribu unit rumah.
Jika berpatok pada data tersebut jelas bahwa realisasi program sejuta rumah Jokowi, pertumbuhannya melambat.
Demikian pengakuan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, seperti dilansir dari CNNIndonesia.com yang diterbitkan kemarin.
Khalawi menjelaskan, alasan perlambatan realisasi program sejuta rumah ini lantaran pengembang masih wait and see kepastian harga baru rumah sibsidi tersebut, yang seluruh kebijakannya berada di tanah pemerintah.
“Mereka (pengembang) bukan melepas, tapi memang cenderung tahan stok. Efek menunggu kepastian ini pengembang menahan dulu,” ungkapnya
Pemerintah kini memang tengah menyusun aturan mengenai rumah subsidi. Aktor pelaksananya yakni Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan. Namun memang untuk harga baru rumah bersubsidi itu belum ditetapkan.
Intinya, lanjut Khalawi memang pada penentuan harga baru untuk rumah bersubsidi itu. Oleh sebab itu sebaiknya untuk penetapan harga baru harus diburu.
Sebab jika tidak pengembang akan cenderung terus menahan diri, akibatnya rumah bersubsidi tidak akan dibangun. Untuk diketahui, realisasi program sejuta rumah terlihat terus meningkat sejak 2015 lalu hingga tahun lalu.
Rinciannya, pembangunan rumah dari proyek tersebut pada 2015 lalu sebanyak 699.770 unit. Lalu, 2016 menjadi 805.169 unit, 2017 sebanyak 904.758 uni, dan tahun lalu tembus 1.132.621 unit.(bpc3)