BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tahun politik 2014 secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemilu yang akan kita hadapi tanggal 9 Maret mendatang, memaksa Indonesia berada dalam fase dimana seluruh roda perekonomian sedikit melempem. Tidak terkecuali di bidang usaha properti.
Â
H. Zulfikri Toguan, SH. MH, pengusaha properti sekaligus akademisi Riau kepada bertuahpos.com, Kamis (27/02/2014) menyebutkan ada 3 faktor yang mempengaruhi pasar penjualan properti sedikit melambat dari tahun sebelumnya.
Â
1. Kebijakan perbankan
Â
Kebijakan perbankan saat ini yang memberlakukan pengetatan pengucuran dana di sektor properti menjadi beban calon konsumen perumahan. Seperti penghapusan kebijakan uang muka (DP) 10 persen menjadi  30 persen, bahkan DP hingga 50 persen untuk second home. Nilai tersebut memberatkan konsumen yang ingin berinvestasi di bidang properti
Â
2. Kenaikan harga material
Â
Beberapa material vital mengalami kenaikan harga per 2014. Seperti kenaikan harga semen dan besi, membuat developer terpaksa menaikkan harga, sehingga imbasnya daya beli masyarakat menurun
Â
3. Tahun politik, perekonomian tak stabil
Adanya tahun politik 2014 ini mengakibatkan perekonomian tidak stabil, karena persaingan ekonomi tidak lagi terarah akibat kurangnya konsentrasi pemerintah di akhir masa jabatannya. Ditambah lagi ketidakpastian siapa yang menjadi suksesor presiden kedepan sehingga para pelaku usaha takut untuk bertindak sebagai langkah antisipasi terhadap kebijakan ekonomi pemerintahan yang baru.(smr)