BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengatakan setakat ini pihaknya masih berpijak pada surat edaran dari Kemendagri dan Kemenkes RI. Meskipun dia mengakui kalau kabar soal vaksi Measles dan Rubela (MR) mengandung babi dan organ manusia juga sudah sampai ke telinganya.
“Yang jelas kami belum pegang surat resmi bari pihak manapun tentang kasus ini. Kalau hanya lewat media dan sosial media seperti kabar yang beredar, saya tidak bisa banyak berkomentar,” katanya saat dihubungi bertuahpos.com, Senin, 20 Agustus 2018 di Pekanbaru.
Pemprov Riau dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengakui kalau beredarnya kabar tersebut tidak bisa dijadikan sebagai pijaka untuk menghentikan program pemerintah terhadap imunisasi vaksin MR itu kepada anak.
Baca:Â Soal Vaksin MR Mengandung Babi dan Organ Manusia, MUI Riau: Iya, Memang Begitu!
Namun demikian jika sudah dikeluarkan pernyataan resmi dari Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan ada petunjuk resmi dari pihak Kementerian Kesehatan, barulah pihaknya bisa menganbil tindakan sesuai dengan arahan. Artinya, kata Mimi, setakat ini imunisasi MR tetap dilanjutkan sampai ada intruksi untuk mengehentikan.
Majlis Ulama Indonesia (MUI) Riau sudah melakukan komunikasi dengan MUI Pusat terkait kabar soal vaksin Measles dan Rubela (MR). Langkah ini untuk memastikan apakah benar hasil kajian dari MUI Pusat bahwa vaksi MR yang disuntikkan untuk anak-anak mengandung bahan dari babi dan organ manusia.
“Iya, kami sudah tanyakan ke MUI Pusat dan memang begitu katanya,” kata Ketua MUI Riau, Prof. Nazir Karim, saat dihubungi bertuahpos.com, Senin, 20 Agustus 2018.
Secara resmi, Nazir Karim mengatakan memang belum ada pernyataan resmi yang turun dari MUI Pusat. Namun terhadap masalah ini, MUI Riau menyatakan sudah berkoordinasi dengan MUI Pusat. Dia menyebut masalah ini adalah gawean pusat. Oleh sebab itu setiap informasi yang nantinya akan dikeluarkan, maka selanjutnya akan diteruskan oleh MUI daerah.
MUI berencana pada besok, Selasa, 21 Agustus 2018, pihaknya akan melakukan rapat secara nasional untuk membahas masalah ini dan akan memberikan informasi secara terbuka terkait dugaan vaksi MR yang mengandung babi dan organ manusia. Namun untuk hasilnya, kata Nazir baru diketahui setelah pertenuan itu selesai, termasuk langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan.
“Karena ini gawean pusat, ya, kita tunggu lah. Termasuk soal rencana rapat pleno MUI Pusat terhadap masalah ini, memang akan dilakukan besok. Inikan masalah nasional, jadi kami di derah menunggulah apa hasilnya. Nanti baru akan kami teruskan di daerah,” sambungnya. (bpc3)