BERTUAHPOS.COM– Kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2024/2025 telah resmi berakhir. PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC, dan Persijap Jepara menjadi tiga tim yang berhasil promosi ke Liga 1 musim depan.
Sementara itu, PSPS Pekanbaru harus menelan kekecewaan setelah gagal meraih tiket promosi. Tim berjuluk Askar Bertuah ini takluk dari Persijap Jepara dalam laga perebutan tempat terakhir menuju kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Meskipun gagal naik kasta, PSPS tetap bertahan di Liga 2 bersama beberapa klub lainnya, termasuk Persiraja Banda Aceh, PSKC Cimahi, Deltras FC, Persela Lamongan, PSMS Medan, Sriwijaya FC, Adhyaksa FC, FC Bekasi City, Persiku Kudus, Persekat Tegal, Persikas Subang, Persipal Palu, dan Persipura Jayapura.
Menatap musim depan, PSPS Pekanbaru akan segera menggelar rapat evaluasi guna menentukan masa depan tim, termasuk apakah Aji Santoso akan tetap menjabat sebagai pelatih kepala atau tidak.
Keputusan ini akan dibahas oleh manajemen bersama pemilik saham klub dalam waktu dekat. Selain membahas Aji Santoso, evaluasi juga akan dilakukan terhadap komposisi pemain, baik yang dipertahankan maupun yang dilepas.
Media Officer PSPS Pekanbaru, Teza Taufik, menyebutkan bahwa saat ini seluruh pemain, pelatih, dan ofisial sudah kembali ke kampung halaman masing-masing untuk beristirahat dan menjalani Ramadan bersama keluarga.
“Kita istirahat dahulu, menjalani Ramadan bersama keluarga,” ujar M. Teza Taufik, Senin 3 Maret 2025.
Namun, ia memastikan bahwa dalam waktu dekat, pihak manajemen akan menggelar rapat evaluasi untuk meninjau performa tim sepanjang musim ini.
“Tentu para pendukung saat ini bertanya apakah pelatih kepala Aji Santoso dipertahankan dan pemain mana saja yang tetap di PSPS Pekanbaru, semua akan segera terjawab setelah pertemuan manajemen dan owner membahas evaluasi musim ini,” tambahnya.
Di tengah persiapan menghadapi musim baru, PSPS Pekanbaru juga harus menerima sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI akibat insiden yang terjadi dalam pertandingan Liga 2 pada 6 Februari 2025.
Dalam sidang yang digelar pada 20 Februari 2025, Komdis PSSI menjatuhkan hukuman kepada PSPS karena keterlibatan pemainnya dalam kericuhan di lapangan.
Pemain asing PSPS, Jhon Edy Mena Perez, dikenai larangan bermain dalam enam pertandingan setelah terlibat dalam perkelahian dengan pemain lawan dan menerima kartu merah langsung saat menghadapi Deltras FC.
“Jenis pelanggaran: berkelahi dengan pemain lawan serta mendapatkan kartu merah langsung,” bunyi petikan putusan Komdis PSSI.
Tak hanya itu, PSPS juga didenda Rp10 juta akibat insiden pelemparan botol air mineral ke lapangan dalam laga kandang mereka. Meski tidak disebutkan secara spesifik siapa yang melakukan pelemparan, insiden tersebut tetap dianggap sebagai pelanggaran disiplin tim tuan rumah.
Selain itu, bek PSPS, Iman Fathurohman, turut dijatuhi sanksi tambahan. Ia mendapat larangan bermain satu pertandingan dan denda Rp5 juta setelah dianggap menghalangi tim lawan mencetak gol dalam laga melawan PSIM Yogyakarta pada 17 Februari 2025.
Dengan hasil musim ini dan sanksi yang diterima, PSPS Pekanbaru menghadapi tantangan besar untuk bersaing di Liga 2 musim depan.
Evaluasi tim menjadi langkah krusial bagi manajemen guna memastikan Askar Bertuah dapat tampil lebih kompetitif dan kembali berjuang untukpromosi ke Liga 1 di musim mendatang.