Siapa Yahya Sinwar—Pimpinan Hamas yang Dibunuh Israel? Ini Profilnya

Yahya Sinwar Hamas

Yahya Sinwar (Foto: Bloomberg Technoz)

BERTUAHPOS.COM — Yahya Sinwar, Pimpinan Hamas itu diklaim telah tewas setelah menerima serangan tank dari tentara Israel di Gaza, pada Rabu kemarin.

Pemerintah Israel menuding bahwa Yahya Sinwar adalah dalang di balik serangan Hamas, pada 7 Oktober 2023. Dia pun menjadi tokoh Hamas paling dicari sejak itu.

Sinwar telah lama menjadi target utama dalam perang Israel melawan Hamas. Dia dijuluki berbagai nama oleh pejabat Israel, seperti “wajah kejahatan” dan “tukang jagal dari Khan Younis.”

Setelah serangan Hamas pada Oktober 2023, Sinwar menghilang. Dia diyakini bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah di Gaza.

Karier Sinwar di Hamas

Pada Agustus 2024, Sinwar menjadi pemimpin senior Hamas setelah Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel di Teheran.

Sebelum bergabung dengan Hamas pada akhir 1980-an, Sinwar telah aktif dalam pergerakan nasionalis Palestina.

Dia mendirikan Majd, cabang intelijen Hamas yang ditakuti, dikenal karena aksi kekerasan terhadap siapa pun yang dianggap bekerja sama dengan Israel.

Sinwar dipenjara pada 1988 dengan empat hukuman seumur hidup atas keterlibatannya dalam pembunuhan dua tentara Israel dan empat warga Palestina.

Namun, pada 2011, ia dibebaskan melalui pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.

Peran dalam Hamas dan Konflik Gaza

Setelah dibebaskan, Sinwar kembali ke Gaza dan naik menjadi salah satu pemimpin paling berpengaruh di Hamas.

Dia memimpin kampanye “March of Return” pada 2018, sebuah gerakan protes yang menyerukan pencabutan blokade Israel terhadap Gaza dan hak kembali warga Palestina ke tanah leluhur mereka.

Sebagai pemimpin politik, Sinwar juga berperan dalam membangun hubungan luar negeri Hamas, terutama dengan Mesir dan Iran, yang mendukung kelompok tersebut secara militer.

Israel menuduhnya sebagai salah satu otak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan menyandera sekitar 250 orang.

Selama perang, Sinwar dianggap sebagai pengambil keputusan utama dan titik kontak penting dalam negosiasi untuk pembebasan para sandera.

Pengaruhnya semakin kuat setelah sejumlah tokoh senior Hamas tewas dalam serangan Israel.

Yahya Sinwar telah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Prancis, serta dianggap sebagai salah satu teroris paling dicari di dunia.***

(Dari berbagai sumber)

Exit mobile version