BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Untuk pertama kalinya dalam 11 tahun, 3.500 ton beras impor asal Kamboja memasuki ke Tanah Air melalui pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Beras ini didatangkan dari Kamboja untuk menambah stok pangan nasional.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, beras impor ini akan mengisi cadangan pangan pemerintah (CPP) dan akan disimpan di gudang Perum Bulog.
“Hari ini merupakan pertama kalinya Kamboja mengirimkan berasnya setelah adanya MoU sejak 11 tahun yang lalu,” katanya.
Dia mengatakan, impor beras dari Kamboja ini adalah hasil pertemuan antara Presiden RI, Joko Widodo, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, pada 4 September 2023 lalu.
Sebanyak 3.500 ton beras dari Kamboja ini merupakan upaya untuk mencapai target 10.000 ton impor beras. Rencananya, pemerintah akan terus berbicara dengan pihak Kamboja untuk mengatur impor berikutnya.
Arief menjelaskan bahwa ribuan ton beras impor tersebut ditampung dalam 140 kontainer, masing-masing bermuatan 25 ton beras. Sampel beras ini akan menjalani pemeriksaan oleh Badan Karantina Indonesia untuk memastikan keamanan dan mutu pangan.
Impor tambahan ini akan meningkatkan stok beras minimal 1 juta ton pada akhir tahun 2023, yang sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Meskipun produksi beras dalam negeri tetap menjadi prioritas, kebutuhan impor menjadi sebuah langkah yang harus diambil, terutama menghadapi gempuran El Nino.
“Itu harus kita lakukan. Tapi saat ini kita juga sedang membangun ekosistem pangan nasional. Daerah-daerah sentra produksi akan dipastikan produksinya oleh Menteri Pertanian, mulai dari penyiapan benih, pupuk, irigasi, hingga reservoir,” kata Arief.***