Insight

Catatan Sejarah 26 April: Ki Hadjar Dewantara Wafat

Share

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mempunyai nama kecil Raden Mas Suwardi Suryaningrat, Ki Hadjar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

Dalam perjuangannya, Ki Hadjar Dewantara mempelopori pendidikan untuk kaum pribumi saat penjajahan Belanda. Dia mendirikan Perguruan Taman Siswa, yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada seluruh kaum pribumi.

Sejak muda, Ki Hadjar Dewantara selalu terang-terangan menentang penjajah Belanda. Pada tahun 1913, Belanda ingin merayakan kebebasan mereka dari Prancis. Untuk itu, pihak Belanda mengumpulkan sumbangan dari penduduk, termasuk pribumi.

Tindakan Belanda ini ditentang keras oleh Ki Hadjar Dewantara. Melalui tulisannya, Als ik een Nederlander was (Seandainya Aku Seorang Belanda) yang terbit dalam surat kabar De Expres, Ki Hadjar Dewantara mengkritik habis-habisan Belanda.

Dalam tulisan tersebut, Ki Hadjar Dewantara menuliskan betapa Belanda tidak tahu malu meminta sumbangan perayaan kemerdekaan bangsanya kepada penduduk bangsa yang mereka jajah.

Karena tulisan ini, dia kemudian diasingkan ke Pulau Bangka oleh pemerintah kolonial. Namun, karena protes dari dua sahabatnya, Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusomo, mereka bertiga akhirnya diasingkan ke Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, Ki Hadjar Dewantara masih terus mengabdi sebagai Menteri Pendidikan Indonesia yang pertama.

Pada 26 April 1959, Ki Hadjar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Taman Wijaya Brata. (bpc4)