BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Menjalin hubungan rumah tangga yang harmonis ternyata tidak semudah apa yang dibayangkan. Acap kali rencana yang sudah disusun sebelumnya, tidak berjalan sesuai dengan realita setelah menjalani hubungan rumah tangga.
Namun demikian bukan berarti hal tersebut, membuat suami atau istri harus lari dari kenyataan. Hanya saja terkadang, sikap ego dan tidak saling mendukung adalah masalahnya. Masalah ekonomi seringkali menjadi penyebab suami bisa melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga, seperti kekerasan terhadap istri
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Riau, mencatat di Riau, banyak sekali kasus kekerasan terhadap rumah tangga dipicu karena faktor ekonomi yang serba sulit. Sehingga harus berujung pada kekerasan dalan rumah tangga, atau yang sering dikenal dengan istilah KDRT.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan terhadap Anak Provinsi Riau, Hidayati Efiza mengatakan, sepanjang 2016 hingga Oktober, sudah terjadi 385 tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dominan dipicu karena masalah ekonomi. “Selain istri, kadang anak juga menjadi korban,” katanya, Kamis (03/10 /2016).
Masalahnya bahkan sangat saederhana, seperti istri mau belanja, tapi suami tidak ada uang, atau mau bayar sekolah anak tapi tidak ada uang. Akhirnya terjadi cekcok antar suami dan istri. Selanjutnya, kata Hidayati, kekerasanpun terjadi.
Menjalani hubungan rumah tangga memang tidak seperti mimpi indah sepanjang tidur. Ketahanan ternyata lebih menuntut sikap dan tuntutan rill terhadap kebutuhan kehidupan. Yang bikin pusing, tidak hanya satu kepala yang harus diberi makan, melainkan ada dua tiga bahkan empat kepala yang harus dihidupi.
Makanya, untuk menjalin dan menjalani suatu rumah tangga butuh kesiapan penuh dan ekstra kerja keras. Kebanyakan kasus kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga lebih kepada tidak terjalinnya hubungan komunikasi yang baik antar suami dan istri, serta belum bisa memahami keinginan anak. “Kalau tidak siap secara fisik dan mental, bisa bahaya,” sambung Hidayati.
Penulis: Melba