BERTUAHPOS.COM, RENGAT – Ulah Call Center palsu, membikin nasabah Bank BRI Unit G Sibarani harus berpikir dua kali untuk menabung di BUMN itu.
Pasalnya sejak satu bulan lalu ia ditipu oleh call center palsu hingga kini keluhannya itu masih ditangani oleh pihak BANK BRI.
Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BANK BRI Pangkalan Kasai, Eka Ardianto BNN menuturkan bahwa perihal itu baru pertama kali dialami nasabahnya diwilayahnya itu.
“Perlu saya tegaskan segala sesuatu transaksi akan dinilai sah apabila, pin itu benar apa lagi jika pin ATM diberikan kepada orang lain,” kata Eka kepada Bertuahpos.com Rabu (18/11).
Menurut Eka, kejadian yang dialami oleh nasabahnya itu adalah transaksi yang sah dan dibenarkan secara perbankan. “Nah itulah mengapa kita dari pihak Bank tidak pernah meminta Pin ATM nasabah sendiri,” ungkapnya.
Untuk Transaksi G Sibarani sendiri, menurut Eka, itu dilakukan teras BRI, untuk teras. Kata Eka, pada kejadian nasabahnya itu memang tidak ada penjagaan di akhir pekan. “Konsep ‘Teras’ memang untuk security tidak ada setiap akhir pekan, beda hal dengan Unit, ataupun KCP, itu dijaga,” katanya.
Untuk itu kata Eka, laporan atas nasabahnya itu kini tengah ditangani oleh Kantor Wilayah (Kanwil) BRI Riau.
Sebelumnya menurut pengakuan G Sibarani, Sabtu (12/10), ia meminta kepada putrinya Dewi Sibarani, untuk mentransfer uang dari rekeningnya sebesar Rp500.
Usai mengirim uang tersebut naas justru ATM miliknya justru tidak lagi keluar dari mesin ATM itu. Putri yang panik mencoba untuk menelpon call center yang tertera pada mesin ATM.
“Saya yang percaya, itu merupakan call center BRI. Saya langsung memberikan PIN dan Nomor Rekening ayah saya. Itupun karena call center nya yang memintanya,” kata Dewi.
Kurun waktu satu jam setelah Dewi pulang kerumahnya, naas justru SMS Banking diterima oleh ayahnya. Yang berisikan telah berhasil mentransfer uang senilai Rp.49 Juta dengan tujuh nomor rekening yang berbeda-beda.
“Mendapat SMS itu, saya langsung berupaya kembali ke teras BRI, namun sesampainya disana justru saya melihat mesin ATM tampak telah di preteli,” kata Dewi.
Sebelumnya Kepala Cabang BRI Rengat, Agus Doso Pramono, menuturkan bahwa aksi pelaku kejahatan perbankan yang dialami nasabahnya itu, dilakukan secara transaksi online, itulah makanya tidak kelihatan pada rekaman CCTV di gerai ATM itu.
Perihal apakah uang nasabahnya itu akan kembali, Agus tidak dapat memastikan “Kita sudah mengirim surat ke kantor pusat untuk melacak pelaku bertransaksi di atm mana saja,” katanya.(bpc18)