Di Riau Sudah Ada 5 Penerbit SCF, Total Aset Hingga Rp12,8 Miliar

Di Riau Sudah Ada 5 Penerbit SCF, Total Aset Hingga Rp12,8 Miliar

Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSEI, Dharma Setiyadi

BERTUAHPOS.COMKustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat hingga saat ini sudah ada 5 penerbit yang ditunjuk untuk mengelola Securities Crowdfunding (SCF) di Riau. Adapun 4 di antaranya berada di Kota Pekanbaru.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSEI, Dharma Setiyadi, yang juga Ketua Panitia HUT Pasar Modal, dalam media briefing dan sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu 2024 di Pekanbaru, Kamis, 26 September 2024.

Dia menambahkan, dari 5 penerbit tersebut, total asetnya mencapai Rp12,8 miliar dengan jumlah investor di atas 1.000.

“Dari lima penerbit tersebut, empat di antaranya berada di Kota Pekanbaru,” katanya.

Dia menambahkan, angka ini menunjukkan bahwa peminat para investor untuk memanfaatkan fasilitas tersebut cukup tinggi dan peluang untuk tumbuh juga sangat besar di Riau.

Adapun Securities Crowdfunding  merupakan model pendanaan yang dilakukan melalui pasar modal untuk mengumpulkan dana dari investor.

Dalam model ini, perusahaan atau proyek yang membutuhkan dana akan melepas sebagian sahamnya atau efek bersifat utang kepada investor.

Menurut Dharma, SCF merupakan inovasi dari equity crowdfunding yang kini menawarkan pilihan efek lebih beragam, tidak hanya saham, tetapi juga obligasi dan sukuk. Melalui platform online yang mudah diakses, baik investor maupun penerbit dapat dengan mudah memantau perkembangan pendanaan secara real-time.

Di bawah pengawasan OJK, SCF menjamin perlindungan bagi para investor. Namun, penting bagi calon investor untuk memastikan bahwa platform penyelenggara SCF telah terdaftar dan memiliki izin dari OJK.

Dikenal sebagai “pendanaan demokratis,” SCF memungkinkan banyak orang untuk terlibat dalam pendanaan dengan kontribusi kecil, menciptakan kesempatan investasi yang lebih inklusif. Kendati menjanjikan, investasi di SCF juga memiliki risiko.***

Exit mobile version