BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rencana pemerintah untuk menyederhanakan listrik rumah tangga non subsidi dari daya listrik 1.300 VA hingga 4.400 VA menjadi 5.500 VA dianggap hal baru bagi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Riau.Â
Ketua TPID Riau Ahmad Hijazi mengakui belum mengetahui sedikitpun mengenai hal itu. Hal ini diungkapkannya saat ditemui di kantor Gubernur Riau, Rabu (15/11/2017).Â
“Saya belum tahu. Itu dari Kementerian mana?” katanya. “Saya belum tahu dan saya belum bisa komentar,” sambung Ahmad Hijazi.Â
Namun demikian, Pemprov Riau terlebih dulu akan mempelajari hal demikian, apalagi jika diminta keterlibatan Pemda untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.Â
“Nanti akan kami pelajari,” smabungnya.Â
Memang, pemerintah berencana akan buka poling kepada masyarakat untuk mengetahui langsung respon terhadap kebijakan penyederhanaan listrik rumah tangga non subsidi dari 1.300 VA hingga 4.400 VA menjadi 5.500 VA.Â
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, Selasa (14/11/2017) di Jakarta.
Bahkan, jika nantinya hasil poling itu didominasi dari respon penolakan oleh masyarakat, maka bisa jadi kebijakan ini batal.Â
“Kalau memang tidak setuju, kebijakan ini tidak perlu dilanjutkan,” katanya seperti dilansir dari detikFinance. “Namun demikian, kami akan tetap jelaskan kemasyarakat apa manfaatnya,” sambung dia.Â
Lebih lanjut, Dadan berkata, masalah ini hanya soal pemahaman masyarakat yang tidak begitu mengerti terhadap rencana penyederhanaan golongan listrik tersebut. Sebab itu lah langkah sosialisasi harus tetap dilaksanakan. (bpc3)