BERTUAHPOS.COM, PEKANARU — Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Riau Lisda Erni membenarkan saat ini harga cabai di Pekanbaru naik.
Dia menegaskan kenaikan komoditi ini murni karena faktor iklim. “Selain itu memang stoknya mulai kurang,” katanya.
Sejauh ini, harga cabai merah keriting Rp46 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp44 ribu per kilogram. “Kenaikan harga juga terjadi di beberapa daerah di Riau,” ungkapnya.
Di beberapa pasar tradisional di Pekanbaru, terpantau memang kenaikan harga cabai terjadi secara bertahap sejak beberapa pekan belakangan.
Jika pemerintah meyakini bahwa kenaikan harga cabai disebabkan oleh iklim dan stok yang mulai menipis, menurut pedagang ada fakor lain yang juga ikut mempengaruhi naiknya harga komoditi itu.
“Sekarang sudah maun libur natal dan tahun baru 2021,” kata Ratna, seorang pedagang sembako yang dijumpai Bertuahpos.com, di Pasar Palapa, Jalan Durian Pekanbaru, Sabtu, 5 Desember 2020.
“Biasanya wajar ada kenaikan. Dan biasanya kenaikan tidak terlalu tinggi, seperti saat libur Idul Fitri.”
Pedagang lain yang temui juga menuturkan hal yang sama. Mereka tak bisa mempertahankan harga cabai seperti biasanya karena memang kenaikan sudah terjadi di tingkat pemasok.
“Kami beli sudah diharga tinggi. Jadi terpaksa juga harus dinaikkan,” kata Suardi, seorang pedagang di Pasar Kodim, Pekanbaru.
Dia menambahkan, cabai salah satu komoditi sensitif dan sangat mudah terjadi perubahan harga. Bahkan harga cabai bisa berubah dalam waktu cepat hanya karena faktor-faktor kecil, seperti keterlambatan distribusi. Sebab itulah harga cabai di Pekanbaru naik
Data dari Disperindag Riau, untuk harga bahan pokok lainnya seperti bawang merah Rp28 ribu per kilogram, bawang putih Rp24 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp28 ribu per kilogram.
Kemudian harga telur ayam ras Rp25.500 per kilogram, daging ayam Rp28 ribu per kilogram, gula pasir Rp13 ribu per kilogram, minyak goreng kemasan curah plastik Rp11.700 per kilogram dan beras belida dan topi koki Rp12 ribu per kilogram. (bpc2)