BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Soal kasus pemutusan jaringan listrik di Puswil, pihak PLN mendapat kritikan dari pengunjung perpustakaan tersebut. PLN dituding tidak punya toleransi dan bersikap arogan, padahal Puswil merupakan sarana publik.
“Harusnya ada toleransilah, apalagi pihak pustaka sudah menjelaskan masalahnya sejak jauh-jauh hari kepada PLN. Inikan sarana publik, masa tak ada toleransi sedikitpun. PLN jangan arogan gitu dong,” ungkap Samsul Bahri, seorang pengunjung Puswil Soeman HS, kepada bertuahpos.com, Jumat, 4 Januari 2019.
Sebagai sarana publik, kata Samsul, ada banyak masyarakat yang melakukan aktivitas di Puswil, termasuk siswa dan mahasiswa. Akibat listrik mati karena diputus oleh PLN, suasana di dalam pustaka menjadi tidak nyaman dan pengunjung kepanasan.
Sementara itu, Suryani, seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Riau, juga menuturkan hal yang sama. Kepada bertuahpos.com dia mengungkapkan perpustakaan berbeda dangan kebanyakan perkantoran biasa. Harusnya pihak PLN punya sikap mendahulukan kepentingan publik ketimbang urusan tagihan. Lagi pula dari pihak Puswil ada upaya penyelesaian.Â
Baca:Â Pihak Puswil Soeman HS Dituding Lalai Terhadap Kenyamanan Pengunjung
“Kecuali masalahnya enggak jelas. Misal Puswil punya duit tapi tak dibayar tagihan listriknya. Ini kan masalahnya tidak seperti itu. Apalagi tempat ini banyak dikunjungi masyarakat, kan tidak salah juga kalau PLN beri kelonggaran dengan tidak memutuskan listrik. Tinggal buat kesepakatan dengan pihak Puswil untuk penyelesaian masalahnya,” ungkapnya.
Sebelumnya pihak Puswil Soeman HS menunggak pembayaran listrik ke PLN selama 2 bulan, yakni pada November dan Desember 2018. Kerana tunggakan pembayaran tersebut, pihak PLN melakukan pemutusan jaringan listrik. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan listrik pihak Puswil menggunakan mesin ganset. (bpc3)