BERTUAHPOS.COM — Pemprov Riau mewanti-wanti tingginya angka inflasi di Riau pada Desember 2022 ini.
Kenaikan harga sembako menjelang momentum Nataru 2022 dikhawatirkan akan berimbas terhadap turunnya daya beli masyarakat.
Gubernur Riau mengatakan, upaya pengendalian inflasi saat ini adalah tugas bersama agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan daya beli masyarakat tetap stabil.
“Pengendalian inflasi jadi tugas kita bersama terutama menjelang, di saat dan setelah Nataru nanti. Yang kita khawatirkan kalau inflasi tinggi akan berdampak terhadap daya beli masyarakat,” kata Syamsuar, Rabu, 14 Desember 2022.
Syamsuar memaparkan bahwa kondisi inflasi Riau di angka 5,88% per November 2022 0,12% dan sepanjang Januari hingga November 2022 sebesar 5,48%.
Sejauh ini, bahan makanan masih menjadi kelompok penyumbang inflasi tertinggi di Riau. Mulai dari beras cabai, ayam, telur, kendaraan, “…bahkan kita juga tengah dihadapkan dalam bayang-bayang krisis energi,” tuturnya.
Dari tiga kota di Riau yang masuk dalam perhitungan inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, inflasi di Kota Pekanbaru menjadi yang tertinggi yakni 6,13%. Sedangkan di Dumai sebesar 5,4% dan Tembilahan 4,1%.
Kata Syamsuar, andil terbesar terhadap inflasi di Ibu Kota Provinsi Riau adalah komoditi beras. “Warga kita sukanya beras premium dan harganya tinggi,” sebutnya.***[Melba]