BERTUAHPOS.COM, SIAK – Ketua DPRD Kabupaten Siak, Indra Gunawan mendesak jajaran di manajemen PT BSP segera menyelesaikan kendala teknis yang terjadi dalam operasi eksploitasi minyak dan gas bumi di Blok CPP. Kerusakan pipa transfer migas menunjukkan adanya hal teknis dalam kerja yang tidak tertangani dengan baik.
Indra Gunawan Kepada Awak Media, Jumat (15/03/24) meminta jajaran manajemen dapat segera mengembalikan sebagaimana mestinya.
“Ini kan BUMD yang sudah cukup lama menangani CPP Blok. Dan selain manejemen, juga ada pengawas internalnya, yakni komisaris yang kita minta segera melakukan tindakan nyata dalam pengawasannya terhadap jalannya operasional perusahaan, agar masalah yang tengah dialami segera teratasi,” kata Indra Gun
SIAK – Ketua DPRD Kabupaten Siak, Indra Gunawan mendesak jajaran di manajemen PT BSP segera menyelesaikan kendala teknis yang terjadi dalam operasi eksploitasi minyak dan gas bumi di Blok CPP. Kerusakan pipa transfer migas menunjukkan adanya hal teknis dalam kerja yang tidak tertangani dengan baik.
Indra Gunawan Kepada Awak Media, Jumat (15/03/24) meminta jajaran manajemen dapat segera mengembalikan sebagaimana mestinya.
“Ini kan BUMD yang sudah cukup lama menangani CPP Blok. Dan selain manejemen, juga ada pengawas internalnya, yakni komisaris yang kita minta segera melakukan tindakan nyata dalam pengawasannya terhadap jalannya operasional perusahaan, agar masalah yang tengah dialami segera teratasi,” kata Indra Gunawan.
Lebih lanjut, Indra juga menyebutkan, bahwa DPRD masih memberikan waktu bagi PT Bumi Siak Pusako untuk segera mengatasi masalah dan kendala kerjanya. Sesuai kekhawatiran banyak pihak, bahwa kendala yang terjadi jangan sampai membuat kerugian bagi daerah sebagai pemilik saham.
“Kita harap segera diselesaikan. Kalau tidak pemilik saham tentu harus evaluasi kinerja BSP ini,” tegasnya.
Selain itu, ketua umum Gerakan Anak Siak (GAS) Bersatu, Irvan Gunawan juga mendesak pihak PT BSP yang merupakan BUMD Kabupaten Siak bersama daerah lainnya di Riau segera menunjukkan kinerja profesionalitasnya.
“Kita menduga ada beberapa hal yang tak segera teratasi karena BSP belum bekerja profesional dan maksimal. Kalau saat ini, semakin lama kendala yang dialami, tentu semakin banyak kerugiannya,” tegas Irvan Gunawan.
Disebutnya, PT BSP merupakan BUMD dengan kepemilikan sahamnya dari Pemerintah Provinsi Riau sebesar 18,07 persen, Pemerintah Kabupaten Siak 72,29 persen, Pemkab Kampar 6,02 persen, Pemkab Pelalawan 2,41 persen, dan Pemerintah Kota Pekanbaru 1,21 persen.
“Artinya perusahaan ini milik sejumlah daerah di Riau sesuai porsi pemilikan sahamnya. Dan BSP sebagai kontraktor migas yang ditunjuk SKK Migas harus membuktikan bahwa mereka mampu, jadi jangan biarkan kerusakan yang diduga karena maintenance peralatan tak berjalan baik itu membuta kendala kinerja,, dan berujung pada produktifitas. Karena bakal banyak efeknya nanti,” pungkasnya. (INF)