BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Bertolak dari pelabuhan Dumai, Tim Human Initiative Riau membawa Al Quran dan paket sembako untuk didistribusikan ke ke sejumlah desa di pelosok Provinsi Riau.
Lokasi yang menjadi tujuan distribusi ini diantaranya Desa Titi Akar, Hutan Samak dan Desa Terkul yang berada di Pulau Rupat, Kecamatan Bengkalis.
Akses ketiga desa ini cukup sulit, berada di pedalaman yang dipenuhi perkebunan sawit. Akses jalan menuju lokasinya juga menantang, karena banyak kondisi jalan yang berlubang hingga bisa dikategorikan sebagai desa terpelosok di kawasan Pulau Rupat tersebut.
Lewat perjuangan dan semangat donatur YBM PLN P3BS, komunitas dan organisasi yang ada di Pekanbaru, serta donatur Human Initiative Riau, tim mulai menyusun rencana.
Tim Pertama yang terdiri dari dua orang relawan, bergerak menuju pulau Rupat untuk koordinasi dan melakukan persiapan di desa terkait pada Jumat (17/9). Kemudian menyusul Tim Kedua yang terdiri dari tiga orang.
Bukan tanpa hambatan, saat salah satu tim menuju Desa Hutan Samak, sampan motor yang ditumpangi tim ini mengalami kerusakan mesin. Sehingga donasi yang ingin disalurkan mengalami keterlambatan. Tidak berhenti disitu,
buruknya medan menuju desa yang berpenduduk asli suku akit ini juga tergambar dari perjuangan tim yang harus melewati tanah berlumpur sepanjang 7 km.
”Namun semua itu terbayarkan ketika kami melihat antusiasme masyarakat. Mereka yang hanya minoritas dengan jumlah kurang lebih empat puluh kepala keluarga memberikan banyak doa dan harapan kepada Tim Human Initiative Riau yang datang ke desa mereka,” sebut Nofri Satriawati selaku Kepala Cabang Human Initiative Riau.
Dia mengungkapkan, penyaluran berikutnya adalah memberikan paket sembako kepada para mualaf dari suku Akit. Selain itu tim juga mengaji bersama anak-anak desa Terkul yang menjadi desa terakhir pendistribusian donasi sebelum menutup agenda penyaluran terkait. Perjalan berat namun penuh semangat kenangan tersebut berbekas kuat pada riri para relawan.
”Perjalanan dua hari penyaluran donasi di pulau Rupat menjadi hal yang menakjubkan bagi tim. Senang bisa menyampaikan amanah para donatur kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” sebutnya.
Suasana haru menyelimuti perpisahan, ditambah hujan ikut pula mengiringi langkah tim Human Initiative Riau meninggalkan pulau tersebut.
Seolah menandakan ada rahmat yang mengiringi langkah para tim dan donatur yang terlibat. Perjuangan ini menurut Ustad Juliman selaku Da’i dari Desa Titi Akar, didorong oleh kutipan sebuah dalil.
”Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Itulah semangat kami,” tutupnya. (bpc2/mila)