BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sorgum dianggap cocok jadi tanaman alternatif untuk dibudidayakan oleh petani sawit yang kebunnya tengah direlanting.
Sorgum atau garai adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri.
Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara
Kepala Desa Harapan Jaya, Pangkalan Kuras, Pelalawan, Jabari mengatakan, tahun 2025, para petani sawit di desanya akan melakukan replanting atau peremajaan kebun sawit.
Dari awal sawit ditanam hingga panen, petani setidaknya membutuhkan waktu tiga tahun. Pada rentang masa ini, tanaman sorgum dianggap cocok untuk dikembangkan sebagai alternatif mata pencaharian masyarakat.
“Agar saat masa tenggang tiga tahun masyarakat tidak kehilangan penghasilan, makanya kita koordinasikan dengan Pak Gubernur soal rencana kita untuk menanam sorgum,” ucap Jabari saat berada di Gedung Daerah Provinsi Riau, belum lama ini.
Dia menyebut, sorgum saat ini menjadi salah satu jenis tanaman yang didorong pemerintah untuk dikembangkan oleh para petani di daerah.
“Meski nantinya sawit ditumbang, dengan adanya tanaman sorgum petani tetap punya penghasilan,” tuturnya.
“Mengapa tanaman sorgum, karena memang masa panennya lebih singkat, sekitar tiga bulan sudah bisa panen,” tuturnya.
Jabari menjelaskan, saat ini pemerintah memang tengah gencar mempersiapkan ketahanan pangan melalui tanaman ini.
“Maka saat sawit tumbang masyarakat tetap punya penghasilan melalui tanaman sorgum untuk tumpang sari,” jelasnya.
Dia menyebut, saat ini bibit sorgum telah dipersiapkan untuk dibagikan kepada petani. Pola tumpang sari yang akan diberlakukan akan memberikan jaminan kepada petani agar tidak kehilangan mata pencaharian.
“Jadi dengan adanya tumpangsari masyarakat tidak kehilangan penghasilan meskipun penghasilan tersebut perputarannya tiga bulan, dan jauh jauh hari sebelum sawit ini di replanting,” ucapnya.***