BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Menyambut Bulan suci Ramadhan 1434 H serta dan menghadapi isu-isu aktual yang terjadi di wilayah Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi Riau melalui Biro Tata Pemerintahan beberapa waktu lalu menggelar Rapat Fasilitasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Dalam Mewujudkan Katentraman dan Ketertiban Masyarakat.
Rapat dipimpin oleh Wagubri HR Mambang Mit dan dihadiri yang  hadiri Kapolda Riau Condro Kirono, Danrem 031 Wirabima Teguh Raharjo, Danlanud Pekanbaru Andiyawan, Ketua DPRD Riau Johar Firdaus para Bupati dan Walikota Se-Provinsi Riau dan Kepala Dinas Badan dilingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
Dalam sambutannya Wagubri HR Mambang Mit  mengatakan Berbagai permasalahan dan isu aktual menjadi topik utama pembahasan dalam rakor diantara bencana kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap, dampak kenaikan harga bbm, menyambut Bulan Ramadhan serta Idul Fitri  dan Pilgubri.
“Kita akan coba mendalami masalah bencana kabut asap di Riau yang telah mengganggu dan mengancam kesehatan masyarakat yang sudah sampai ke negara Singapura,” terang HR Mambang Mit.
Status siaga satu sudah ditetapkan sejak 21 juni lalu untuk lima belas hari dan  Presiden memberikan waktu satu bulan untuk menanggulangi  karhutla dan kabut asap di Riau.
“Peran aktif Pemkab dan Pemko untuk memadamkan titik api menjadi penting,
Pemda berkordinasi dengan Polri dan TNI Â untuk menindak tegas pelaku Karhutla di Riau,” tegas HR Mambang Mit.
Sementara persiapan menyambut Bulan Suci Ramadhan sehubungan dengan itu perlu diantisipasi,dan  Pemda diminta untuk menertitbkan pasar, rumah makan diserahkan kepada pemkab dan pemko keputusannya setempat.
“Untuk kestabilan harga kebutuhan poko masyarakat Pemda melakukan operasi pasar, di pantau untuk dilakukan di tempat-tempat yang akan tepat sehingga operasi tepat sasaran,”jelas HR Mambang Mit.
Sementara Kapolda Riau Condro Kirono dalam kesempatan itu mengatakan,situasi aman dan kondusif dampak kenaikan bbm, terkait ini Polri telah menggelar, Operasi Diah sejak 10 juni sudah digelar .
Dalam operasi itu ada dua hal yang dilaksanakan, yang pertma menindak tegas pencurian dan penimbunan bbm dan sampai sekarang sudah 14 kasus dengan 39 tersangka kasus pengamanan bbm oleh polda Riau.
“Operasi satunya lagi mengenai mengamankan aksi-aksi yang menolak kenaikan bbm, dan sudah diantisipasi ” terang Condro Kirono.
Persoalan lainnya yang di bahas dalam rakor itu antara lain mengenai penyaluran dana BLSM, distribusi bbm yang harus lancar jangan sampai terhambat, kenaikan ongkos transportasi dimana Dinas Perhubungan diminta memantaunya serta juga persiapan infrastruktur jalan untuk mudik Lebaran. (riau.go.id)