BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pembangunan Perkebunan se-Provinsi Riau 2015 berlangsung meriah. Acara berlangsung di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mulai Senin (6/4/15).
Rapat tahunan ini dibuka langsung oleh Plt Gubernur Riau Andi Rachman, dan dihadiri oleh Ketua DPRD Riau Suparman, Bupati Rohul Achmad, Ketua DPRD Rokan Hulu Nasrul Hadi, Satker Terkait pemprov Riau, unsur Forkompinda Rohul, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) dari 12 Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau, pejabat di lingkungan Pemkab Rohul, ribuan petani dan pengurus Koperasi pola Kemitraan, serta perwakilan dari beberapa perusahaan.
Pembukaan Rakornis dibalut dalam acara Malam Silaturrahim bersama masyarakat Rohul di Convention Hall Masjid Agung Madani Islamic Center Pasirpangaraian telah dibuka oleh Plt Gubernur Riau (Gubri) H. Arsyadjuliandi Rachman ditandai dengan memukul gong, Ahad (5/4/15) malam.
Pada kesempatannya, Ketua DPRD Riau Suparman mengatakan pertumbuhan ekonomi masyarakat Riau masih nomor satu di pulau Sumatera. Hal itu karena ditopang dengan hebatnya perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit.
“Namun demikian, masih perlu dilakukan perencanaan matang, agar tingkat penghasilan mencapai 40 persen,” kata Suparman.
Menurut dirinya, dalam pembangunan perkebunan masih perlu campur tangan pemerintah, khususnya dalam mencari solusi atas masalah dialami petani, seperti soal harga produksi yang ditetapkan oleh pabrik yang berbeda-beda.
Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Rohul Achmad, dalam sambutannya mengatakan harga hasil kebun petani masih rendah karena dilatarbelakangi beberapa faktor, seperti salah dalam pemilihan bibit, kurangnya pengelolaan, serta rusaknya infrastruktur jalan.
Disamping mengekspos sektor perkebunan, Achmad juga juga melaporkan bahwa kerusakan jalan Provinsi Riau juga ikut mempengaruhi harga dari hasil kebun petani. Pasal itu, dirinya mengharapkan membantu masyarakat Rohul dalam peningkatan infrastruktur jalan.
Sementara itu Kadisbun Riau Zulher, mengungkapkan bahwa semenjak dia memimpin Rakornis pembangunan perkebunan selalu dilakukan secara bergilir di Kabupaten/Kota. Hal itu dilakukan agar jangan sampai kabupaten/kota itu tidak diperhatikan.
“Alhamdulillah, ketika program ini kita gulirkan, komunikasi antar kadisbun kabupaten/kota dengan kami yang di provinsi semakin kuat terjalin. Karena mereka merasakan bahwa kita memang memperhatikan kesejahteraan petani di daerahnyaâ€ungkap Zulher. (melba/rls)