BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Umur pagar tembok Sekolah Dasar Negeri (SDN) 141 Pekanbaru yang roboh tadi pagi, Rabu 14 November 2018, belumlah terlalu tua. Bahkan tergolong masih baru.
Kepala SDN 141 Pekanbaru Endang Kilatsih, menuturkan pagar tembok yang roboh tersebut bahkan baru berumur dua tahun.
“Pagar yang roboh tersebut dibangun pada tahun 2016 silam,” ujar Endang kepada bertuahpos.com.
Endang menjelaskan asal mula dibangunnya pagar tembok yang telah menelan dua orang korban tersebut. Menurutnya, tembok pagar tersebut dibangun untuk menggantikan tembok pagar lama yang dianggap sudah tua dan membahayakan.
“Tembok pagar yang lama itu terbuat dari kawat dan besi. Melihat kondisinya yang sudah tua, dan dianggap membahayakan keselamatan anak-anak, maka digantilah,” jelas Endang.
Endang menambahkan, pagar tersebut dibangun melalui uang iuran komite atau orang tua siswa.
“Uangnya berasal dari iuran sukarela orang tua siswa. Tidak dipatokkan. Ada yang menyumbang uang. Ada yang hanya menyumbang semen. Bahkan ada orang tua siswa lainnya yang tidak ikut menyumbang,” terang Endang.
Lanjut Endang, pembangunan tembok pagar yang baru dikerjakan dengan menghancurkan seluruhnya tembok pagar yang lama, termasuk mengganti pondasi baru.
“Pengerjaannya pondasi baru. Yang lama kita bongkar kita ganti semua,” klaimnya.
Namun pernyataan Kepala SDN 14 Pekanbaru tersebut berbanding 180 derajat dengan pernyataan tukang yang ditemui di lokasi kejadian.
“Kami (tukang) hanya melanjutkan pondasi sebelumnya (tembok pagar yang lama). Pondasi lama tidak kami ganggu gugat. Kita pasang batu di atas pondasi lama itu,” tutur salah seorang tukang SDN 141 Pekanbaru yang tidak ingin disebut namanya.
Sementara untuk detail tembok pagar yang roboh, tukang tersebut menuturkan tebal tembok lebih kurang sebesar 20 centimeter. Dengan panjang tembok keseluruhan mencapai lebih kurang 80 meter. Dimana 18,7 meter diantaranya roboh.
Seperti yang diketahui, peristiwa robohnya pagar SDN 141 Pekanbaru terjadi tadi pagi lebih kurang pukul 07.00 WIB. Jam dimana masih banyaknya orang tua siswa yang mengantar anaknya dan memarkirkan kendaraannya di samping tembok.
Selain Wiliam siswa SDN 141 Pekanbaru, diketahui seorang siswi SMAN 14 Pekanbaru Yanitra Oktavizoli (17) juga meninggal dunia karena tertimpa robohnya pagar tempat adeknya bersekolah. (bpc9/bpc11)