BERTUAHPOS.COM (BPC), BAGANSIAPIAPI – Beberapa masyarakat Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tampaknya masih tidak terima dengan aksi mogok yang dilakukan oleh oknum dokter spesialis RSUD Pratomo, Bagansiapiapi. Mereka pada umumnya kecewa dikarenakan para dokter tersebut tidak memiliki dasar yang kuat untuk melakukan aksi tersebut yang justru membahayakan keselamatan para pasien.
Amsar, salah seorang guru MDA di Kecamatan Pujud bahkan mengungkapkan dengan cukup geram bahwa apa yang dialami oleh dokter tersebut belum sesulit yang dialami oleh pihaknya, terutama yang berada sebagai honorer di desa.
“Mogok karena tunjangan itu buat malu. Coba mereka macam kami di desa, kepanasan, kadang harus berhadapan dengan anak – anak nakal, kadang harus berhadapan dengan orang tuanya, tempat tidak senyaman ruangan mereka yang full AC, gaji kecil tanpa tunjangan yang bahkan tunggu dulu berbulan – bulan diterima, sekarang aja kami cuma 550 ribu terima sebulan, mereka 20 juta kan luar biasa untuk tunjangan aja,” sebutnya
BACA: Dokter Spesalis Mogok Kerja, Dirut RSUD Pratomo Rohil: Masyarakat Boleh Cari Rumah Sakit Lain
Amsar mengungkapkan bahwa sudah sepantasnya sebagai seorang dokter dengan sumpah profesi dan kode etik yang dimiliki tidak melakukan aksi mogok yang mengakibatkan penelantaran pada pasien.
Sementara itu, Asbari, salah seorang honorer guru ditempat sama juga mengecam aksi para dokter tersebut, karena yang dipertaruhkan adalah nyawa dan keselamatan pasien.
“Sanksi aja harusnya macam itu mereka, kan jadi terlantar pasien,” sebutnya
Tidak hanya itu, di media sosial seperti facebook pun aksi ini mendapatkan tanggapan beragam dari netizen yang mengecam adanya pembiaran tersebut, seperti yang terdapat di akun facebook milik Amie Dayat As-Sunny yang memajang foto seorang pasien yang terlantar tanpa perawatan di RSUD Pratomo dikarenakan tidak adanya dokter yang merawat. (bpc12)