BERTUAHPOS.COM, ROHIL – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dr. Juneidi Saleh menyebutkan ada lima kecamatan lagi yang belum menyerahkan data penerima bantuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kabupaten Rokan Hilir. Di Rohil sendiri ada 18 kecamatan.
“Namun Dinas sosial tetap berpatokan data dari Kementerian sosial. Karena hanya data itu yang bisa dipertanggung-jawabkan,” kata Juneidi, Selasa 14 April 2020.
Data penerima bantuan tersebut, lanjut dia, ditambah dengan data baru dari kecamatan. Selanjutnya dinas sosial akan mengecek kebenarannya.
“Apakah ada double apa tidak. Takutnya di data kementerian tersebut sudah ada juga sehingga terjadi double,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pengecekan tersebut tentunya memerlukan waktu juga. Namun demikian, kata Ia, Dinas Sosial Rokan Hilir akan berusaha kerja cepat.
“Kita akan bekerja secepatnya karena bulan puasa sudah tidak lama lagi,” ujarnya.
Menurut kadis Sosial Rohil ini data yang masuk dari kecamatan hampir semua sudah menyerahkan data penerima bantuan sosial.
“Tinggal 5 kecamatan lagi yang belum masuk,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa beras yang digunakan untuk sembako merupakan beras hasil dari petani daerah Rokan Hilir (Rohil) dengan cap beras produksi petani Rokan Hilir (Rohil). Sedangkan untuk pengantongan beras ke karung 10 kilogram yang akan memerlukan waktu.
Informasi yang diterima sebelumnya sebanyak 50 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) kabupaten Rokan Hilir (Rohil) bakal menerima paket sembako dari pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan 3 ribu paket sembako dari Baznas Rohil.
Namun hari ini ada peningkatan jumlah dimana menurut ustadz H.Baharuddin, Baznas Rohil akan mendistribusikan sebanyak 5200 paket sembako. Kemudian ketika bupati Rohil melakukan komunikasi video Conference pada hari ini dengan gubri Syamsuar, bupati Rohil H.Suyatno mengatakan pemkab Rohil menyediakan hampir 70 ribu paket sembako.
Bantuan tersebut untuk membantu kebutuhan masyarakat yang ekonominya terdampak dalam penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19). (bpc2)