BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Fasilitas eks-PON 2012 perlu ada formulasi baru dalam pengelolaannya dengan menggandeng pihak swasta. Apalagi kini seluruh persoalan utang piutang beberapa fasilitas olahraga tersebut sudah selesai.
Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi mengatakan, formulasi baru dalam pengelolaan fasilitas eks-PON ini harus bisa dimaksimalkan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Riau.
“Setelah utang-utang ini selesai mestinya memang sudah harus kembali ditata pengelolaanya. Bisa saja dengan format baru. Mungkin perlu dibuat pola kerja sama dengan pihak swasta supaya lebih maksimal,” katanya, Jumat, 21 Desember 2018 di Pekanbaru.
Konsep ini sebenarnya sudah lama ditawarkan ketika Arsyadjuliandi Rachman masih menjabat sebagai Gubernur Riau. Namun ketika itu memang masalah utang dengan pihak rekanan masih menjadi kendala. Sehingga untuk memanfaatkan sejumlah fasilitas eks-PON dikhawatirkan berpotensi terseret ke masalah hukum.
Bahkan, beberapa kali Andi Rachman sempat meminta rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk meluruskan hal tersebut. Setelah ada rekomendasi dari Kejati Riau dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), barulah fasilitas ini dibuka, itupun hanya beberapa kali.
Hijazi menyebut, utang yang sudah dibayarkan itu sekitar Rp800 miliar. Pemprov Riau mulai melakukan upaya pelunasan utang ini pada 2015. Diantara pembayaran utang Main Stadion dan beberapa utang-utang lain eks-PON 2012.Â
Dikelola dengan pola kerjasama melibatkan swasta diyakini akan memberikan pemasukan tambahan untuk PAD Riau, mengingat ada banyak event-event olahraga skala besar dilaksanakan di Provinsi Riau. (bpc3)