BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Nilai tukar rupiah turun ke level terendah sejak September 2009 di tengah spekulasi bank sentral AS akan membatasi program pembelian obligasi.
Sementara DPR RI memperlancar jalan bagi pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak.
The Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang memantau 10 mata uang utama di kawasan, merosot selama dua hari sebelum bank sentral AS memulai pertemuan dua hari mulai Selasa (17/6/2013) ini.
APBN-Perubahan 2013 yang disetujui oleh DPR, termasuk kompensasi atas kelompok kurang mampu, semakin melicinkan jalan bagi penaikan harga BBM bersubsidi.
Kegagalan mengurangi subsidi tahun lalu telah membebani keuangan negara dan berkontribusi pada defisit transaksi berjalan.
Jika pemerintah menaikkan harga BBM maka hal itu akan berdampak positif bagi rupiah, namun dolar masih sangat kuat karena ada ekspektasi pengurangan stimulus,†ujar Mika Martumpal, analis mata uang dari PT Bank CIMB Niaga.
Menurutnya, harga BBM belum akan dinaikkan namun besar kemungkinan dilakukan.
Rupiah turun 0,7 % menjadi Rp9.955 per dolar pada pukul 10:00 WIB pagi ini, menurut data dari perbankan nasional yang dikumpulkan Bloomberg, Selasa (18/6/2013).
Posisi tersebut merupakan yang terlemah sejak 14 September 2009. Rupiah diperdagangkan1,8 % untuk satu bulan non-deliverable forwards atau turun 0,9 % menjadi 10.135. Posisi itu dilaporkan yang terendah sejak 10 Juni lalu, menurut Bloomberg. (bisnis.com)