BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Sumatera Barat (Sumbar) memang sudah dikenal sejak lama memiliki objek wisata yang mempesona. Mulai dari wisata alam, sejarah, dan juga berbelanja.Â
Warga asal Riau khususnya Pekanbaru juga tidak sedikit yang meluangkan waktu akhir pekan untuk menikmati kemolekan wisata Sumbar. Apalagi pergi ke salah satu monumen yang sudah termasyur bahkan ke luar negeri apalagi kalau bukan Jam Gadang. (Baca: Puncak Arus Balik, Macet Panjang Lintas Sumbar-Riau membayangi)
Jika sudah berpuas diri dengan berkeliling atau berfoto di menara yang memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya. Jam berukuran besar tersebut didatangkan langsung dari Belanda pada zaman penjajahan dulu. Pelancong biasanya memanjakan mata dengan berwisata belanja. (Baca: Ngapain ke Sumbar, Bawa Keluarga Weekend Disini Saja)
Lokasi pasar tidak jauh dari lokasi Jam Gadang tersebut. Hanya butuh jalan kaki beberapa menit, pelancong langsung mendengar rayuan-rayuan pedagang yang menjual dagangan semisal baju, makanan, hingga souvenir.
Rayuan pedagang misalnya “Singgah la diak, caliak la diak.” atau “Cari apo diak? Baju murah-murah.” ada juga semisal “Panghabih, panghabih , duo limo ribu, duo limo ribu.”Â
Bujukan itu akan ramai terdengar bahkan bersahut-sahutan. Banyak pelancong yang awalnya tidak punya niat berbelanja atau sekedar cuci mata akhirnya tertarik dan berakhir dengan keluar bersama beberapa tentang kantong plastik berisi barang belanjaan. Â (Baca: Warga Riau Ramai Wisata Sumbar dan Jawa, Ini Kata ASITA)
Seperti yang disampaikan Yandi seorang warga Rumbai, Pekanbaru kepada kru bertuahpos.com. “Rencana lihat-lihat saja dulu. Tetapi tertarik pas nanya-nanya harganya ternyata murah. Makanya langsung beli,” katanya. Meski tidak ingin menyebutkan berapa total belanjaannya, Yandi menyebut untuk membeli baju untuk istri, anak, dan dirinya sendiri. “Terus tadi juga beli kacamata, satu,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Syafii, warga Kubang, Kampar menyebut awalnya hanya berencana mencari topi saja. “Topi sudah dapat. Tetapi karena temankan kawan berbelanja jadi tertarik juga, beli baju untuk anak, istri, saudara, buat oleh-oleh” katanya. Untuk berbelanja semuanya, Syafii setidaknya mengeluarkan budget beberapa ratus ribu rupiah. “Rp 500 ribu ndak sampailah. Setengahnya aja paling,” katanya.Â
Seorang pedagang yang disapa Uni, menyebutkan memang bujukan-bujukan tersebut sudah seperti ciri khas. Selain supaya pembeli tertarik, juga agar tidak kalah saing dengan pedagang lainnya. Sebagai tips supaya budget jalan-jalan tidak jebol, ada baiknya ketika akan berbelanja menanyakan harga. Lalu tawar separuh harga supaya dapat barang yang murah meriah.
Penulis: Riki Ariyanto