BERTUAHPOS.COM — Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau, Viator Butarbutar, menekankan pentingnya peningkatan kualitas faktor pendorong ekonomi di Provinsi Riau.
Hal ini dianggap mendesak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan. “Riau kaya, tapi pertumbuhan ekonominya hanya berkisar di angka 3-4%,” katanya belum lama ini.
“Tantangan ini harus diatasi dengan memperbaiki iklim investasi dan mendukung usaha kecil yang masih kalah bersaing dengan ritel besar,” ujarnya.
Viator mengungkapkan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) masih menghadapi kesulitan dalam bersaing dengan perusahaan ritel besar.
Padahal, menurutnya, UKM memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian daerah jika mendapat dukungan yang memadai dari pemerintah dan sektor swasta.
Menurutnya, ketergantungan Riau terhadap dana transfer dari pemerintah pusat harus segera dikurangi. “Riau tidak bisa lagi sepenuhnya bergantung pada dana transfer pusat. Riau harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola sumber daya lokal,” tegasnya.
Viator menyebut bahwa Riau memiliki beragam sumber daya alam yang potensial, seperti kelapa sawit, minyak bumi, dan gas alam, yang perlu dikelola secara maksimal dengan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain itu, dia menekankan pentingnya membangun infrastruktur yang mendukung investasi dan mempercepat pengembangan kawasan industri strategis di sejumlah wilayah di Riau. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor ke daerah tersebut.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif dan inklusif. Kebijakan pemerintah yang transparan dan berpihak pada dunia usaha juga menjadi faktor penting dalam menarik minat investor.
Menurutnya, ssektor usaha optimistis, jika upaya tersebut dijalankan dengan serius, pertumbuhan ekonomi Riau bisa melampaui angka 4% dan menjadi daerah dengan daya saing ekonomi yang lebih kuat di tingkat nasional.***