BERTUAHPOS.COM — Para penggiat lingkungan di Riau menilai, bahwa visi dan misi ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, yang akan bertarung di Pilgub Riau 2024, tidak memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi, dalam visi dan misi mereka.
Menurut Koordinator Senarai, Jefri, masih masing visi dan misi dari ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau cenderung hanya fokus pada aspek hilirisasi, ekonomi dan infrastruktur.
Sedangkan dalam isu pemberantasan korupsi, kata dia, hanya dimiliki oleh pasangan nomor urut 03, itupun terbatas pada penguatan sektor pelayanan publik.
“Sayang sekali, isu korupsi, partisipasi publik dan masyarakat adat tidak menjadi prioritas. Padahal KPK sudah menyoroti Riau terkait perlunya akti penguatan ke aparat pengawasan internal, penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan ruang dengan pendekatan satu peta, penguatan BUMD dan peningkatan audit pengadaan barang/jasa pemerintahan,” katanya.
Data terbaru yang disarikan dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara PN Pekanbaru per 24 Oktober, terhimpun ada 65 perkara korupsi. Dengan pembagian terdakwa dari sektor: Camat, Kepala BUMD, Bupati, anggota dewan, pegawai perbankan, pengurus BUMDes, ASN, Kepala Desa dan swasta. Dominasi terdakwa dilakukan oleh ASN sebanyak 22 perkara dan swasta 23 perkara.
Data pantauan Senarai terhadap pendirian kebun sawit Surya Darmadi PT Banyu Bening, PT Seberida Subur, PT Panca Agro Lestari dan PT kencana Amal Tani.
Ditemukan bahwa pendirian kebun sawit milik Surya Darmadi tersebut merusak hutan dan merampas lahan masyarakat adat Talang mamak serta menimbulkan konflik. Namun Calon gubernur dan Wakil gubernur Riau tidak ada yang berkomitmen melindungi mereka.
“Dengan kondisi calon pemimpin Riau dikaitakan dengan masalah yang timbul masyarakat Senarai punya keyakinan Riau akan tetap menjadi wilayah rawan korupsi, tidak punya kepedulian terhadap partisipasi publik dan masyarakat adat,” kata Jeffri.
“Kedepan Pemilih yang memiliki hak suara agar lebih selektif ketika memilih gubernur dan wakil gubernur nanti,” tuturnya.***