BERTUAHPOS.COM – Catatan sejarah 9 Juni 1905, sang ilmuwan dunia Albert Einstein mempublikasikan teori fisika kuantum miliknya.
Menariknya, Albert Einstein mempublikasikan teori fisika kuantum miliknya tanpa melakukan uji coba terlebih dahulu.
Namun, dari analisis teori fisika kuantum yang dipublikasikannya, Albert Einstein diganjar penghargaan Nobel Fisika, karena analisisnya tersebut.
Teori fisika kuantum ini diterbitkan di jurnal Annalen der Physik.
Sebagaimana diketahui, bahwa fisika kuantum adalah bidang fisika yang luas.
Bidang fisika ini meliputi setiap mata pelajaran bersangkutan dengan sistem-sistem yang menunjukkan efek mekanis kuantum yang terkenal.
Albert Einstein adalah fisikawan teoretis kelahiran Jerman.
Secara luas, dia diakui sebagai salah seorang fisikawan terhebat sepanjang masa.
Einstein terkenal atas pengembangan teori relativitas, tetapi ia juga membuat kontribusi penting terhadap pengembangan teori mekanika kuantum.
Relativitas dan mekanika kuantum adalah dua pilar fisika modern.
Persamaan Einstein yang paling dikenal adalah rumus kesetaraan massa-energi E=mc2, yang dijuluki “persamaan paling terkenal di dunia”.
Tentang Kuantum Cahaya Albert Einstein
Teori kuantum cahaya yang dikemukakan oleh Albert Einstein atau quantum theory of light, merupakan sebuah terobosan besar lainnya yang dicetuskan oleh Einstein di tahun 1905.
Menurut Einstein, cahaya terdiri dari partikel kecil disebut foton. Partikel ini memiliki sifat layaknya gelombang. Meski dipublikasikan tanpa uji coba, ada banyak penemuan baru yang dihasilkan dari pengembangan teori ini.
Seperti mikroskop, yang merupakan aplikasi optik gelombang.
Ini adalah cabang ilmu dari teori kuantum cahaya yang membahas tentang difraksi, interferensi, dan polarisasi cahaya.
Selain itu, kita juga mengenal layar liquid crystal display (LCD) serta cakram optik (seperti CD dan DVD).
Kedua inovasi ini didasarkan pada prinsip interferensi. Begitu pula dengan teknologi hologram yang didasarkan pada prinsip difraksi.***