BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan hingga Senin, 18 Januari 2021 pukul 08.00 WIB, tercatat ada 38 gempa di Majene-Mamuju sejak 14 Januari lalu.
Artinya, sejak hari kelima sejak gempa permulaan 5,9 magnitudo pada 14 Januari lalu, terdapat 38 gempa. Yang terbesar tercatat pada 15 Januari, yakni 6,2 magnitudo yang menyebabkan kerusakan hebat.
Hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas gempa Majene-Mamuju hingga Senin 18 Jan 2021 pagi pukul 08.00 WIB (hari ke-5) tercatat 38 kali gempa,” jelas Daryono melalui akun twitternya, @DaryonoBMKG, Senin 18 Januari 2021.
Menurut Daryono, hingga Senin ini, aktifitas gempa susulan semakin rendah. Dia berharap hal tersebut adalah pertanda baik, disamping meminta masyarakat untuk tetap waspad.
“Melihat produktivitas gempa susulan yang rendah, kita berharap ini menjadi pertanda baik meskipun kita tetap waspada,” tambahnya.
Sementara itu, puluhan sekolah dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa Majene-Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) ini.
Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan bahwa 10 sekolah rusak di Kabupaten Majene, 14 sekolah rusak di Kabupaten Mamuju, dan tiga sekolah rusak di Kabupaten Mamasa.
Kondisi sekolah tersebut ada rusak berat. Artinya, sebagian bangunan dan dinding sekolah ambruk. Sementara untuk rusak sedang, platform, dinding, dan atap roboh atau retak sebagian.
Ada juga sekolah yang rusak ringan. Artinya, kerusakan tidak begitu parah, hanya retak di dinding atau platform dan atap.
“Turut berduka atas bencana yang terjadi di beberapa daerah. Saya mendapat laporan setidaknya ada 27 sekolah yang rusak karena gempa di Sulawesi Barat,” tulis Nadiem di akun instagramnya, @nadiemmakarim.
Dikatakan Nadiem, pihak Kemendikbud sudah menurunkan tim untuk membantu perbaikan sekolah yang rusak akibat gempa majene-mamuju ini.
“Kemendikbud sudah menurunkan tim untuk membantu berbagai sekolah, tenaga pendidik, dan murid yang terdampak gempa,” tambah Nadiem. (bpc4)