BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kedatangan Vaksin Sanovac [vaksin corona] dari China ke Tanah Air mendapat sambutan luar biasa dari Pemerintah Indonesia.
Namun Presiden Joko Widodo [Jokowi] memastikan vaksin harus tetap dapat persetujuan dari berbagai pihak terkait sebelum akan disuntikkan kepada rakyat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM] Riau adalah lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk menyelesaikan masalah keamanan vaksin itu.
Sedangkan Majlis Ulama Indonesia [MUI] yang bertugas dalam mengawasi aspek kehalalannya.
Pemerintah memperkirakan vaksin ini baru akan disuntikkan ke manusia sekitar Januari 2021 mendatang.
Sebab ada beberapa prosedur yang harus dilalaui sebelum vaksin corona itu dimasfaatkan. Seperti diketahui, pada tahap pertama 1,2 juta dosis Vaksin Sanovac sudah tiba di Indonesia beberapa waktu lalu.
“Proses evaluasi yang dijalankan Badan POM menggunakan standar yang merujuk kepada standar Internasional seperti WHO, US FDA dan EMA,” jelas Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, dikutip Kamis, 10 Desember 2020.
BPOM telah mengambil sampel vaksin untuk pengujian mutu di laboratorium P3OMN. Pengujian sampel perlu untuk penerbitan lot release (pelulusan batch/lot).
Termasuk uji potensi, uji kadar antigen, uji toksisitas abnormal dan uji endotoksin. Tujuan pengujian ini untuk memastikan bahwa vaksin mempunyai mutu yang sesuai dengan persyaratan.
Penny mengungkapkan, pihaknya dengan Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI dan para pakar akan melakukan evaluasi untuk mendapatkan hasil keputusan persetujuan penggunaan vaksin.
Pertimbangannya lebih kepada pemanfaatan lebih besar dari risiko yang ditimbulkan.
Sedangkan pengawalan keamanan vaksin ini tetap dilakukan meskipun vaksin telah digunakan.
“Ketika vaksin ini mulai digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 pada waktu yang ditetapkan oleh pemerintah, Badan POM sesuai dengan tugas dan fungsinya, akan tetap dan terus mengawal khasiat, keamanan dan mutu vaksin dalam peredaran,” ujarnya.
Sejauh ini tim Badan POM telah melakukan verifikasi dokumen dan pemeriksaan kelayakan kondisi suhu penyimpanan selama perjalanan.
Hasil pemeriksaan Badan POM saat itu adalah semua dokumen dan nomor batch serta suhu penyimpanan selama perjalanan sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan rata-rata di suhu 5 derajat Celcius dengan persyaratan 2-8 derajat celcius.
“Sambil menunggu vaksin dapat digunakan dan program vaksinasi dijalankan, masyarakat dihimbau untuk tetap melaksanakan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” tegas Penny. (bpc2)