BERTUAHPOS.COM – Nasib baik tidak berpihak kepada Li Wenliang. Dia adalah seorang dokter di Rumah Sakit Wuhan yang pertama kali mendeteksi dan memperingatkan warga serta pemerintah terhadap sebaran virus Corona jenis baru. Pada akhirnya dokter itu meninggal dunia juga akibat virus corona.
Awal mulamenemukan virus corona Li, yang bekerja di Rumah Sakut Wuhan, menemukan adanya virus jenis baru pada Desember 2019. Dia mengatakan setidaknya ada 7 kasus pasien yang mengidap gejala seperti Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2002-2003.
Dia juga menduka bahwa bawah ini bersumber dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan. Li kemudian mengirim pesan berisi peringatan akan patogen itu kepada para koleganya. Tapi Li tak sadar bahwa tindakannya itu secara tidak langsung telah menemukan varian baru dari virus corona yang kemudian diberi kode 2019-nCoV.
Dikutip dari BBC, Li memperingatkan teman-temannya untuk hati-hati dalam penanganan pasien yang memiliki gejala virus baru itu. Teman-temannya diminta memakai pakaian pelindung agar tak tertular
Atas temuannya itu, Li sempat didatangi polisi pada tengah malam. Dia dituduh telah membuat pernyataan palsu dan mengganggu ketertiban umum. Polisi pun meminta Li menandatangani surat dan mengancam akan menangkap Li apabila sang dokter tetap melanjutkan memberikan keterangan yang dianggap meresahkan itu.
Akhirnya, Li membubuhkan cap “Saya bersedia” pada surat tersebut. Pada akhir Januari, virus corona telah merebak, Li mengunggah surat tersebut ke Weibo dan menceritakan apa yang terjadi. Mengutip dari kompas.com, otoritas lokal kemudian meminta maaf kepada Li.
Setelah itu, Li kembali bekerja dan menangani seorang pasien perempuan yang menderita glaukoma. Dia tidak menyadari jika pasien yang dirawatnya mengidap virus corona. Penularan pun terjadi antar-manusia. Namun, lagi-lagi pemerintah setempat tidak menyadari jika virus corona dapat menular melalui udara.
Keesokan harinya, seperti dituliskan kompas.com, Li mulai mengalami gejala batuk-batuk.Orang tuanya juga mengeluhkan sakit dan dirawat di rumah sakit pada 20 Januari 2020, ketika Beijing mengumumkan darurat virus.
Li sudah menjalani beberapa tes, namun semuanya menunjukkan hasil negatif hingga keluar pemeriksaan terbaru yang menyebutkan bahwa ia positif terkena virus corona. Selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan menceritakan kisahnya di atas tempat tidur.
Berita kematiannya pun santer terdengar, tetapi Rumah Sakit Pusat Wuhan membantah laporan tersebut. Tak lama setelah itu, mereka mengonfirmasi bahwa Li Wenliang telah meninggal dunia pada Jumat kemarin pukul 02.58 waktu setempat. (bpc3)