BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mantan aktivis UIN Suska Riau, Tumiran mengapresiasi kehadiran mahasiswa yang turun ke jalan untuk menyuarakan pendapatan melalui unjuk rasa. Bagi Tumiran tidak ada alasan dari siapapun atau pihak manapun, mengekang. Sebab itu sebuah hak dan dilindungi Undang-Undang.
“Mahasiswa itu agent of change, bukan agent of cengeng. Jiwa mereka (mahasiswa) itu ya di jalan, jadi jangan di kekang. Siapapun itu,” ungkapnya kepada bertuahpos.com, Jumat, 30 September 2019.
Mantan Ketua BEM UIN Suska Riau ini mengaku turunnya ribuan mahasiswa di Riau ke jalan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat patut diacungi jempol. Sebab masyarakat sipil akan sangat sulit. Kehadiran mahasiswa setidaknya memikul harapan masyarakat yang ingin adanya perubahan ke arah yang lebih baik.
Tumiran berucap, selama ini mahasiswa seperti dibungkus dengan kain kafan oleh pihak kampus. Mereka ditakuti dengab sanksi dan ancaman aturan yang itu sengaja dibuat untuk membungkam mahasiswa.
Baca :Â Desak Temui DPRD Riau, Massa HMI Terobos Kawat Berduri
Padahal, kampus seharusnya mengajarkan tentang nilai-nilai kebebasan berpendapat, sebab lingkungan kampus sejatinya adalah miniatur negara. Dia menjelaskan dengan bergerak turun ke jalan bukti bahwa mahasiswa tumpuan masyarakat agar kebijakan yang dibuat oleh pemerintah harus sepenuhnya berisi nilai-nilai demokrasi.
“Saya senang, mahasiswa sekarang turun ke jalan dan tidak lain takut dengan “kain kafan itu”. Melawan. Kalau tidak ditindas. Kampus, bagaimanapun akan terus melakukan pelemahan terhadap mahasiswa agar tidak aksi dengan kebijakan-kebijakannya. Kondisi seperti ini memang dari dulu sudah terjadi,” ujar Tumiran. (bpc3)