BERTUAHPOS.COM(BPC), SIAK – Jembatan terpanjang di Riau yang berada di desa sungai tengah kecamatan Sabak Auh dengan nama sultan Abdul Djalil Rachmand Syah yang di resmikan 14 Desember 2012 oleh Gubernur Riau pada saat itu M Rusli Zainal. Dimana jembatan terpanjang di riau ini dengan panjang 1.650 meter lebar 9 meter memiliki bentang panjang yang berkontruksi rangka baja pelengkung dengan anggaran 359 miliar 70 persen APBD dan 30 persen pemkab siak tidak dijaga oleh masyarakat.
Jembatan ini pun menjadi jalur transportasi sepanjang pantai timur Riau, menghubungkan Dumai, Siak yang tadinya sepi, kali ini menjelang sore selalu terlihat ramai. “Setiap sore ngumpul-ngumpul disini sama kawan-kawan duduk santai,”ujar doni saat bertuahpos temui (4/01/2016) kemarin.
Sungai Siak merupakan salah satu dari empat sungai terbesar di Riau, selain Sungai Kampar, Sungai Indragiri, dan Sungai Rokan. Sungai Siak juga merupakan yang terlebar dan terdalam sehingga dapat dipakai transportasi.
Jika anda menyebrang dari arah sabak auh nantinya mata akan dimanjakan dengan hamparan sawah yang terbentang luas, hal ini menjadi pemandangan yang tidak jauh lagi menuju jembatan terlihat indah. Hal tersebut banyak dimanfaatkan warga untuk duduk santai di atas jembatan bersama teman dan keluarga, dimana pemandangan dari atas jembatan pun menjadi favorit warga. “suka ngumpul disini pemandangan dari atas bagus,”tambahnya.
Namun sayang, keindahan alam yang bisa anda dapatkan tidak sama halnya dengan tiang-tiang yang berdiri kokoh. Dimana bangunan jembatan yang memiliki bentangan jarak tiang ketiang sepanjang 250 meter terdapat coretan spidol.
Pantauan bertuahpos, tiang-tiang yang berada di jembatan tersebut di penuhi dengan coretan tangan jail. Ada yang bertuliskan ungkapan hati, ungkapan cinta, bahkan kata-kata yang tidak sopan. Hal ini juga dibenarkan salah seorang warga,”saya heran juga, dari ujung sana sampe sini ada aja coretan spidol ,”ungkap amir.
Dirinya heran karena tidak seharusnya tiang-tiang ini dicoret-coret, apalagi beberapa tulisan yang ada ditiang tidak sopan. “Ada juga tulisannya yang enggak sopan jadi enggak enak diliat,”bebernya.
Dirinya sendiri berpendapat, seharusnya warga sekitar atau para anak muda yang bersantai untuk duduk-duduk di jembatan agar dapat menjaga keindahannya, bukan malah mencoret-coret tiang.
“Seharusnya sebagai warga siak bisa menjaga aset yang ada, bukan malah dicoret dengan kata-kata kotor,”pungkasnya.(Ely)