BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ratusan penumpang Lion Air tujuan Jakarta-Pekanbaru nyaris terlantar di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam. Pasalnya, pesawat yang seharusnya berangkat mulai pukul 14.35 WIB harus mengalami penundaan penerbangan selama 75 menit dan pesawat mulai berangkat pukul 15.40 WIB. Sesampainya sekitar pukul 15.20 WIB, pesawat tidak bisa mendarat dikarenakan kabut asap yang kembali menyelimuti kota Pekanbaru.
Â
Selama 30 menit pesawat berputar-putar, dan akhirnya pesawat dialihkan mendarat di Batam. Sesampainya di Batam, para penumpang diminta untuk menunggu. “Saya lupa jam berapa dia memutuskan batal berangkat, habis tu sayakan ngurus tiket ni, habis tu ambil bagasi. Sampai sekarang gak di urus-urusinnya, “keluh Ade, salah satu penumpang Makapai Lion Air, kepada Bertuahpos.com, Minggu (18/10/2015).
Â
Ironisnya, pihak maskapai hanya meminta penumpang untuk menunggu. “Sampai saya keluar kan, tunggu buk, kata orang Bandara. Apa yang saya tunggu, pesawatnya lagi mati. Trus siapa yang mengintruksikan, ya tunggu pimpinan. Sampai kapan saya tunggu pimpinan. Saya gak ada sodara disini, mau cari hotel gimana? saya bilang, “kata Ade.
Â
Selain hanya bisa meminta menunggu kepada para penumpang, para penumpang yang menunggu tidak mendapat kompensasi apa pun dari pihak Lion Air. “Gak tau nih, sampai kapan harus menunggu. Gak ada informasi untuk penginapan, “kata Kadir, penumpang Lion Air.
Â
Saat dikonfirmasi kepihak maskapai Lion Air, membenarkan pesawat tidak bisa mendarat dan dialihkan ke Batam. “Kalo kondisinya sudah tidak bisa terbang, di hotelin. Tapi, kalo belum dibatalin berarti sifatnya masih menunggu, “kata Fendi selaku Manager.
Â
Setelah banyak yang komplain dan menunggu beberapa jam kemudian, akhirnya penumpang dapat fasilitas menginap serta diantar ke hotel dengan ketentuan akan mengumumkan pada pukul 23.00 WIB. Namun, hal ini sangat disayangkan para penumpang karena tidak adanya informasi dari awal, oleh pihak maskapai.Â
Â
“Seharusnya pesawat kami yang berangkat ini kan positif batal. Tapi tolonglah di informasikan, fasilitas ini dan itu misalnya. Ini saat ditanya kepegawainya, uber-uberan gitu loh. Tunjuk sana, tunjuk sini. Makanya ngamuk saya tadi, orang Singapure juga tadi marah-marah, “terang Ade setelah mendapatkan informasi dari pihak maskapai.‎(ARIE)
Â