BERTUAHPOS.COM (BPC), ROHUL- Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) atau yang lebih dikenal dengan julukan Negeri Seribu Suluk terus berbenah. Memasuki tahun 2016, pemerintahan daerah mulai melirik sektor pariwisata sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Â
Seperti yang disampaikan Kabag Humas Setda Rohul, Sofwan kepada kru bertuahpos.com. “Ada banyak objek khususnya wisata alam seperti air terjun tujuh tingkat aek matua, air panas, dan pemandian batu gajah yang baru-baru ini sedang ramai. Itu semua memiliki potensi untuk dikembangkan,†katanya.
Menurut Sofwan tak hanya wisata alam yang berpotensi di Rokan Hulu (Rohul). Wisata religi juga memiliki potensi sebagai objek wisata bagi para pelancong. Seperti Masjid Agung Madani Islamic Centre (MAMIC) di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, yang menjadi Masjid terbaik di Indonesia untuk Tahun 2015.
Dasar hasil penilaian masjid terbaik yang dilakukan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Berdasarkan keputusan Dewan Penilai Masjid Agung Percontohan Nomor 01/DPM.MA/XI/2015, tentang penetapan Masjid Agung Percontohan Tingkat Nasional Tahun 2015 yang dikirim melalui email.
Masjid Rohul ini juga memiliki menara 99 di mana masyarakat bisa naik kepuncaknya untuk melihat pemandangan yang luas. Pada hari libur tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang dikunjungi. “Jadi sebenarnya ada banyak potensi wisata yang bisa di populerkan,†tuturnya Selasa (06/01/2015).
Mengenai keluhan tentang infrastruktur menuju pusat-pusat pariwisata, Sofwan tidak menampik hal itu. “Memang untuk infrasturktur seperti jalan memang masih ada yang perlu dibenahi. Tetapi kita juga butuh dari pihak swasta untuk bersama membangun, karena kalau berharap dari dana APBD tidak akan cukup,†sebut Sofwan di kantornya.
Untuk itu pihaknya juga mengharapkan peran serta pihak swasta baik media massa mau pun travel agen membantu promosikan objek-objek wisata yang ada. Sehingga akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Seperti diketahui, Kabupaten yang masyarakatnya bergantung pada sektor perkebunan seperti sawit dan karet ini memiliki banyak potensi wisata baik alam maupun sejarah dan religi.
Untuk wisata alam ada air panas di desa pawan, air terjun di Tangun serta yang baru ini ada pemandian batu yang mirip gajah sedang berendam. Sedangkan wisata budaya juga ada makam-makam raja-raja mau pun benteng tujuh lapis, yang merupakan gundukan tanah menjadi saksi perlawanan Tuanku Tambusai terhadap penjajah Belanda. Hanya saja beberapa objek wisata banyak tidak digarab maksimal, sehingga terlihat seperti tidak dirawat. (Riki)