BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kerajaan Siak Sri Indrapura punya catatan sejarah penting, tidak hanya bagi Riau, tapi bangsa Indonesia. Raja Kecik, adalah raja pertama. Dia mendirikan kerajaan itu pada tahun 1723. Kerajaan ini berjaya hingga 1945, persis saat Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang.
Dalam kurun waktu yang tidak sebentar, diketahui bahwa keturunan kerajaan ini begitu banyak. Bahkan sebagian dari mereka melegenda, dalam sejarah Kerajaan Siak. Bahkan hingga kini, kerajaan ini begitu melekat dalam kesehidupan masyarakat Riau sendiri.
Raja Kecik, sejak mendirikan kerajaan itu, memimpin hingga tahun 1746. Dia punya putra bungsu bernama Tengku Buang Asmara. Anaknya ini diberi gelar Sultan Muhammad Abdul Djalil Syah. Dia menggantikan Raja Kecik memimpin Kerajaan Siak sejak 1746 sampai 1765.
Tampuk kekuasaan terus berganti kepada anak-anak mereka, hingga lahirlah Tengku Ngah Sayed Hasim. Ini lah Sultan Sjarif Hasyiem. Dia memimpin Kerajaan Siak sejak 1889 hingga 1908. Dia punya dua putra, Pertama Tengku Putra Sayed Kasim (dikenal dengan Sultan Syarif Kasim II), dan Tengkoe Long Poetih.
Dalam catatan arsip Istana Siak, Tengku Putra Sayed Kasim dingkat menjadi raja menggantikan ayahnya karena punya jenjang pendidikan tinggi. Diriwayatkan, dia bahkan sekolah hingga ke Eropa. Sedangkan adiknya Tengkoe Long Poetih, diberi kekuasaan untuk memerintah Singapura. (Waktu itu daerah kekuasaan Siak Sri Indrapura hingga Singapura).
Hingga kini, garis keturunan Tengkoe Long Poetih, masih ada di Singapura. Dalam kurun waktu sekali dua tahun mereka datang ke Siak untuk berziarah ke makam keluarganya. Ini dibenarkan oleh juru rawat makam Sultan Syarif Kasim II, Adi Zainal Arifin.
“Iya, sakali 2 tahun atau sekali 3 tahun mereka datang, berkunjung ke Istana san juga makam sultan. Sebab, bagaimanapun juga, mereka adalah garis darah Raja Siak,” terang Adi. (cr1)