BERTUAHPOS.COM (BPC) – Pemerintah China melarang warganya menyalakan kembang api di perayaan Tahun Baru Imlek. Itu untuk mencegah semakin parahnya kabut asap yang sudah kelewat batas. Â
Â
Imlek memang identik dengan pesta kembang api. Namun Imlek tahun ini rasanya tradisi itu akan banyak berkurang. Itu karena pemerintah daerah di China banyak melakukan pelarangan. Ada yang bersifat imbauan, tetapi tidak sedikit yang melarang dengan sanksi hukuman.
Â
Menurut Asia Correspondent, Jumat (27/1), perayaan kembang api tahun ini ditakutkan akan semakin mempertebal kabut asap. Oleh karena itu, pejabat Kota Beijing diminta tidak menyalakan kembang api. Itu untuk mmberi contoh pada masyarakat agar tidak membakar kembang api.
Â
“Para pejabat harus secara proaktif membimbing anggota keluarga, teman, ataupun kerabat untuk tidak menyalakan kembang api dalam upaya meningkatkan kembali kualitas udara di China,” ukata seorang pejabat di Beijing.
Pemerintah China juga telah membatasi penjualan kembang api di berbagai daerah. Itu diberlakukan di Beijing dan juga Provinsi Henan. Sedang Kota Baoding mengancam akan menahan warganya yang berani menyalakan kembang api.
Tahun ini China dilanda kabut asap. Kabut asap di China telah mencemari udara, tanah, dan air, hingga menyulitkan kehidupan warga.
Â
Ini merupakan tahun ketiga Negeri Tirai Bambu itu melawan polusi kabut asap. Industrialisasi yang berkembang pesat meningkatkan polusi, karena meningkatnya jumlah pabrik dan kendaraan bermotor.
Â
Sebelum Imlek, Wali Kota Beijing Cai Qi membentuk pasukan khusus untuk menangani kasus pembakaran ilegal dari sektor industri yang diduga berkontribusi memicu kabut asap.
Â
Di bulan Februari nanti, Beijing juga membatasi masuknya kendaraan bermotor ke ibukota ini. Sekitar 300 ribu kendaraan akan dilarang masuk Beijing. Sebab motor dianggap sebagai salah satu penyumbang polusi asap yang paling tinggi.  (jss)
Â