BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Soal kebijakan Lion Air menghapus bagasi cuma-cuma (free bagasi), bagi Pemprov Riau dianggap tidak berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Riau.Â
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Fahmizal Usman mengatakan, kebijakan maskapai grub Lion Air ini merupakan strategi bisnis dan sudah berlaku di maskapai Air Asia. “Lihatlah seberapa besar kencang pertumbuhan Air Asia di dunia? Mereka jual bagasi. Itu yang diikuti Lion Air karena dianggap menguntungkan. This is a bussines,” katanya, Jumat 11 Januari 2019.
Menurut Fahmi, tidak semua wisatawan memanfaatkan bagasi dalam sebuah perjalanan ke suatu destinasi wisata. Artinya tren wisatawan bag packer juga sudah mulai menjamur, yang hanya mengandalkan tentengan.Â
Kecenderungan, kata Fahmi, yang membutuhkan bagasi yakni orang-orang pulang dalam suatu perjalanan dinas. Biasanya memberikan oleh-oleh kepada rekan-rekan kantornya. “Kalau wisatawan enggak ada. Mereka lebih punya pilihan, mau pakai bagasi atau tidak,” katanya.Â
Sementara itu, Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah mengatakan, jika membandingkan Lion Air dengan Air Asia dalam masalah ini masih belum tepat. “Air Asia jual bagasi, tapi tiket mereka murah,” katanya.Â
Dede menyebut, pemerintah mengarahkan silang wisatawan agar target kunjungan wisatawan tetap bisa naik, misalnya dari Riau ke Jawa, dan orang dari Jawa didorong ke Riau. Jika kondisi seperti ini kemungkinan besar tidak mungkin cara itu bisa terealisasi. “Gimana caranya coba? Tiket mahal, bagasi bayar,” ungkapnya.Â
Baca juga:
Asita Riau Pertanyakan Harga Tiket Pesawat Terus Melambung
Beli Bagasi hingga Zero Commission, ASITA Riau Kian Bergejolak
Contoh sederhana, kata Dede, dengan diberlakukannya penghapusan free bagasi Lion Air dan tingginya harga tiket, konsumen bergejolak. Orang menahan diri untuk bepergian. Dalam diskusi dengan pihak manajemen Garuda belum lama ini, Dede membeberkan, kalau dalam sekali keberangkatan jumlah penumpang yang diangkut maskapai itu kurang dari 10 orang.Â
“Kalau Lion Air saya belum tahu kabarnya seperti apa. Tapi di Garuda kondisinya seperti itu,” ungkap Dede. “8 orang penumpang pesawat dinaikkan juga, karena tiket mahal. Kalau seperti ini bagamana ceritanya tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan,” sambungnya.
Namun soal harga tiket murah, Fahmizal mendukung. Sebab harga tiket sangat menentukan pilihan wisatawan untuk melancong ke suatu tempat. Artinya jika memang Lion Air memberlakukan kebijakan hapus free bagasi, harus disesuaikan dengan harga tiket yang juga terjangkau. (bpc3)