BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Jodoh, rezeki dan pati (ajal) sudah diatur oleh Yang Kuasa. Namun manusia tidak boleh menyerah. Harus tetap ikhtiar.
Nah, ada kepercayaan orang Jawa di lingkungan makam raja-raja Mataram. Air bekas dipakai mencuci tempayan dijadikan rebutan. Itu karena dipercaya bisa mendatangkan rejeki, awet muda dan cepat dapat jodoh.
Ratusan bahkan ribuan orang menyemut di lingkar makam raja Mataram Panjimatan Imogiri Yogyakarta. Mereka datang dari berbagai penjuru daerah di Jawa, bahkan juga luar Pulau Jawa.
Selain khusuk berdoa, mereka menunggu peristiwa langka, yakni menanti pencucian tempayan kraton. Warga yang datang di lokasi makam meyakini, kalau air bekas cucian tempayan keramat itu memiliki tuah. Bisa mengubah garis nasib. Enteng jodoh, lancar rezeki, sembuhkan penyakit, suburkan tanah, dan membuat awet muda.
Karena itu, kala pencucian berlangsung, ribuan orang yang telah menunggu sejak pagi hari itu saling berebut untuk mendapatkan air itu. Dibawanya pulang, atau dipakai membasuh muka.
Air itu sendiri, memang bukan air sembarangan, khususnya bagi mereka yang percaya. Tuah yang terkandung dalam air itu diyakini sangat tinggi dan bermanfaat.
Tempayan itu terbuat dari mambu. Kendati begitu, tempayan ini bukan tempayan sembarangan. Sebab, benda berbentuk bulat itu, memiliki nama sendiri-sendiri. Seperti tempayan Kong, Kyai Siam, Kyai Danu Mulyo, Mendung dan Nyai Dani Murti. Kesemua tempayan itu tidak boleh dicuci sembarang orang.
Yang berhak mencucinya, selain abdi dalem kraton senior (sepuh) adalah para juru kunci, yang sudah mengabdikan diri di komplek pemakaman itu dalam kurun tertentu.
Tak diperkenankan orang luar mencucinya. Menurut keterangan penduduk, dikhawatirkan sawab yang ada dalam tempayan hilang. Lebih dari itu, jika tetap dipaksa dicuci oleh orang di luar kraton, diyakini bencana akan menimpa warga sekitar kraton.
“Sejauhmana kebenarannya, yang jelas sampai sekarang belum pernah ada orang luar yang erani mencuci tempayan-tempayan itu, “ ujar Ahmad, warga setempat. (jss)