BERTUAHPOS.COM — Perusahaan transportasi online asal Amerika Serikat, Uber, sempat menjadi bagian tak terpisahkan dalam transformasi transportasi online di Indonesia. Namun perusahaan ride-hailing ini meninggalkan pasar Asia Tenggara pada tahun 2018.
Uber, menyerahkan seluruh operasionalnya di kawasan ini kepada Grab, yang merupakan pesaing utamanya di Asia Tenggara. Sebelumnya, Uber juga telah menjual bisnisnya di Tiongkok kepada Didi Chuxing.
Sejak keluar dari pasar Asia Tenggara, Uber fokus pada pengembangan produk dan mempersempit wilayah operasionalnya. Beberapa waktu lalu, perusahaan ini bermitra dengan produsen taksi otomatis (robotaxi) untuk menyediakan kendaraan tanpa awak bagi para pengguna.
Dilansir dari CNBC Internasional, kabar terbaru menyebutkan Uber sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan pemesanan perjalanan Expedia.
Diskusi antara kedua pihak masih berada pada tahap awal. Jika kesepakatan tercapai, Uber dapat memperluas bisnisnya ke sektor baru, tidak hanya berfokus pada layanan transportasi online dan pengiriman makanan.
CEO Uber, Dara Khosrowshahi, yang sebelumnya pernah memimpin Expedia dari 2005 hingga 2017, saat ini masih menjadi anggota non-eksekutif di dewan direksi perusahaan tersebut.
Langkah akuisisi ini dinilai strategis mengingat kapitalisasi pasar Uber saat ini mencapai sekitar US$ 168 miliar, didorong oleh kinerja bisnis yang mengesankan pada tahun lalu, yang membuat harga sahamnya mencapai rekor tertinggi bulan ini.
Sementara itu, nilai pasar Expedia berada di kisaran US$ 20 miliar, relatif rendah dibandingkan puncak tertingginya pada 2022. Expedia saat ini menghadapi persaingan ketat dari perusahaan seperti Booking, Airbnb, dan Google dalam bisnis perjalanan.
Laporan mengenai minat Uber untuk mengakuisisi Expedia pertama kali muncul dari Financial Times, yang menyebabkan saham Expedia naik 5% setelah berita ini tersebar. Hingga saat ini, baik Uber maupun Expedia belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar ini kepada CNBC International.***