India bahkan sudah mempersiapkan nama misi ini dengan sebutan Chandrayaan-2. Diharapkan semua misi yang tengah diperiapkan in berjalan sesuai rencana.Â
Tidak hanya negara-negara itu, Jepang bahkan dikabarkan sudah mempersiapkan pesawat ruang angkasa kecil yang diberi nama Slim untuk mempelajari daerah vulkanik di tahun 2020 atau 2021.Â
Sedangkan Amerika, sebelumnya sudah ada kebijakan dari Presiden Donal Trup, bahwa untuk kembali ke bulan resmi menjadi hak NASA. “Jika kami pergi ke Bulan untuk kali ini, kami akan tinggal di sana,” kata Administrator NASA, Jim Bridenstine seperti dikutip dari AFP yang tulis di laman CNNIndonesia.
Badan antariksa AS sudah memperbaharui model. Mereka tidak ingin merancang misi seperti ini sindirian. Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional memasang peralatan di Baresheet, nama pesawat ruang angkasa milik Israel, agar dapat mengunggah sinyal dari Bulan.Â
Mereka ingin mendaratkan sejumlah instrumen di akhir 2018 atau awal 2019, menariknya sektor swasta diundang untuk membantu misi ini. NASA punya agenda mendirikan stasiun ruang angkasa kecil yang duberi nama Gateway di orbit Bulan pada 2026. Berikutnya, mereka merancang misi berawak ke Mars untuk dekade mendatang. (bpc3)