BERTUAHPOS.COM – Perekonomian Riau pada triwulan I-2024 menunjukkan perkembangan menarik, diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku dan konstan.
Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB Riau mencapai Rp264,23 triliun berdasarkan harga berlaku, sementara berdasarkan harga konstan 2010, mencapai Rp138,92 triliun.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, menjelaskan secara year on year (yoy), ekonomi Riau triwulan I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 3,42% dibandingkan dengan triwulan I-2023.
“Adapun di sektor lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 15,62% dari sisi produksi,” katanya.
Selain itu, komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) juga mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 37,26% dari sisi pengeluaran.
Namun, secara q to q, terjadi penurunan ekonomi sebesar 1,34% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yang mana sektor lapangan Usaha Jasa Pendidikan mengalami kontraksi terdalam sebesar 11,37% dari sisi produksi.
“Lalu, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) juga mengalami kontraksi terdalam sebesar 25,18% dari sisi pengeluaran,” ujar Asep.
Pertumbuhan Tanpa Migas dan Kontribusi Spasial
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Riau tanpa migas mencapai 3,82%, mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 4,06% pada triwulan yang sama.
Secara spasial, Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,00% terhadap perekonomian nasional pada triwulan I-2024. Provinsi ini menempati peringkat keenam dalam hal PDRB di Indonesia secara keseluruhan, dan kedua di luar Pulau Jawa.
“Pertumbuhan ekonomi Riau menunjukkan dinamika yang menarik, dengan beberapa sektor mengalami pertumbuhan signifikan sementara yang lain mengalami kontraksi,” katanya.
Meskipun demikian, kontribusi Provinsi Riau terhadap perekonomian nasional tetap signifikan, menegaskan peran pentingnya dalam lanskap ekonomi Indonesia.***