BERTUAHPOS – Membeli barang berharga, seperti membeli rumah dan kendaraan pada dasarnya hanya membutuhkan dua hal: kesiapan materi dan psikologis pemiliknya. Keterbatasan biaya, bisa diatasi dengan solusi lain seperti pinjaman dan fasilitas cicilan. Di sinilah proses pembelian mulai rumit dan panjang.Â
Â
Sebelum bertransaksi, Anda bisa mempersiapkan diri dengan memenuhi beberapa hal yang juga bisa jadi bahan pertimbangan bagi anak muda untuk mulai mempertimbangkan hidup mandiri atau berinvestasi.
Â
Kesiapan finansial
Â
Sebelum mengambil keputusan apapun, bahkan sebelum mulai mencari properti, pastikan dulu mengenal posisi dan kondisi finansial Anda. Mulai dari berapa simpanan uang, modal bergerak dan tidak bergerak yang sudah dimiliki, besaran penghasilan, dan kesanggupan membayar. Semua ini akan berpengaruh pada surat-surat, pajak, dan ketentuan lain yang harus Anda penuhi.Â
Â
Konsultasikan dengan orang yang ahli di bidangnya. Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan properti, spesialis personal loan atau pinjaman pribadi di bank, atau bankir yang Anda dipercaya.
Â
Mengetahui aset yang Anda miliki sangat penting. Terutama jika ingin mengajukan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Â
Setelah itu, ketahui properti seperti apa yang Anda inginkan. Harga dan ukuran properti akan berpengaruh pada besaran uang muka dan kewajiban Anda mencicil.
Â
Ingat juga bahwa Anda mungkin ingin mempercantik rumah di masa depan atau dalam waktu tidak terlalu lama setelah transaksi pembelian rumah.
Â
Selalu sediakan dana cadangan untuk melindungi Anda dari biaya-biaya darurat menghadapi masalah atau bencana. Asuransi juga bisa menjadi pilihan yang bisa menyelamatkan Anda dari keadaan darurat. Hanya, perhatikan dengan baik ketentuan premi yang Anda beli.
Â
Alasan membeli rumah
Â
Siap secara finansial tidak secara otomatis membuat Anda siap secara psikologis. Sebelum memutuskan akan membeli rumah tinggal, tanyakan pada diri sendiri tujuan membeli rumah. Tujuan ini bisa membantu Anda memilih bentuk, karakter, dan lingkungan rumah yang tersedia di pasar properti atau membangun rumah dari awal sesuai kebutuhan.Â
Â
Misalnya, Anda sudah berkeluarga dan berencana membesarkan anak di lingkungan rumah baru. Anda tentu akan mencari rumah dengan lingkungan yang relatif aman, memiliki fasilitas luar ruang untuk berolahraga dan bermain, serta dekat dengan sekolah. Berbeda dengan Anda yang masih lajang dan ingin tinggal di tengah kota. Pastikan memahami dengan baik alasan Anda membeli rumah agar dapat mencapai tujuan tersebut.
Â
Alasan, tujuan, dan kebutuhan akan “mendikte” keputusan Anda memilih jenis rumah (tapak atau vertikal), ukuran, dan lokasi. Berhati-hatilah dalam memilih. Pasalnya, pilihan tersebut akan berpengaruh juga pada kenyamanan, biaya yang akan dikeluarkan di masa depan, dan konsekuensi lainnya.
Â
Ketahui konsekuensinya
Â
Pilihan Anda akan memiliki konsekuensi. Baik itu membeli rumah baru atau bekas pakai, di tengah kota atau di pinggir kota, rumah tapak atau apartemen. Membeli rumah baru dan rumah bekas pakai memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.Â
Â
Jika membeli rumah bekas pakai, pastikan Anda mengecek kondisi rumah tersebut secara mendetil dengan bantuan ahli. Jangan sampai, ketika pindah ke rumah tersebut, Anda baru mengetahui bahwa plafon rumah sudah rapuh karena rayap.
Â
Membeli rumah baru dari pengembang atau membangun sendiri rumah Anda bukannya tanpa masalah dan konsekuensi tersendiri. Apapun pilihan Anda, pastikan mengetahui kelebihan dan kekurangannya sebelum menetap di dalam rumah tersebut.
Â
Â
sumber: kompas.com