BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bisnis panti pijat di Pekanbaru jadi lumbung pendapatan bagi oknum berseragam. Pemilik panti pijat di kawasan Air Hitam mengeluhkan tentang hal ini. Pungutan itu bervariasi, mulai dari setoran terkecil sebesar Rp 10.000 hingga Rp 50.000, dan ini dilakukan bukan hanya satu orang, tapi beberapa orang menggunakan seragam.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu pemilik usaha itu, sebut saja Aini (bukan nama sebenarnya). Setiap hari mereka harus menyisihkan sejumlah uang untuk menutup, jika ada yang datang umengambil pungutan. Aini menyebut, itu terjadi sejak mereka beroperasi di tempat ini.
“Dalam sehari habis juga Rp 100 ribu untuk dibayarkan ke mereka,” ujarnya.
Artinya dengan pungutan ini mereka harus menyiapkan uang ratusan hingga jutaan rupiah. “Setiap hari itu kadang selalu ada yang datang, pakai seragam mereka minta uang, ada yang minta Rp 10 ribu, Rp 25, sampe Rp 50 ribu,” ujarnya.
Namun demikian, hadirnya panti pijat seperti ini juga perlu menjadi catatan tersendiri bagi Pemerintah Kota Pekanbaru, sebab ada banyak usaha berkedok panti pijat, malah melakukan aktifitas negatif lainnya. Banyaknya oknum berseragam yang datang pungut uang ke tempat ini, lantaran mulai menjamurnya bisnis panti pijat.
“Kalau dibilang resah, masyarakat sudah pasti reha. Karena di tempat seperti ini sudah pasti berinteraksi dengan banyak orang. Seharusnya lingkungan sekitar nyaman dan tenang juga jadi terganggu,” kata, Sumi, warga sekitar.
Bisnis seperti ini sebenarnya cerita basi, atau bahkan mungkin tidak bisa dibasmi. Tinggal bagaimana pemerintah bijak bersikap.(bpc8)