BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Untuk kesekian kalinya, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menyatakan bahwa pemberian gelar adat untuk Presiden Joko Widodo, sebagai gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara tanpa disisipi unsur politik.Â
Ketua Panitia Pelaksana penganugerahan gelar adat dari LAM Riau, Datuk Raja Marjohan Yusuf, kepada wartawan mengatakan hal ini sebagai bentuk klarifikasi atas mencuatnya isu politik yang sengaja disisipkan dalam agenda pemberian gelar adat untuk Jokowi.
“Sekali lagi kami tekankan kalau proses pemberian gelar adat ini sama sekali tidak ada unsur politik. Sama sekali tidak seperti banyak isu yang beredar di tengah masyarakat saat ini. Murni semuanya karena jasa-jasa Pak Jokowi,” katanya, Rabu, 12 Desember 2018 usai menghadiri rapat teknis kunjungan Presiden di Menara Lancang Kuning komplek perkantoran Pemprov.Â
Raja Marjohan Yusuf juga mengklarifikasi soal mengapa gelar kepada Jokowi baru diberikan saat ini. Dari penjelasannya menyebutkan, bahwa rencana pemberian gelar adat kepada Jokowi ini sudah lama dipersiapkan. Namun lantaran menimbang padat dan sibuknya jadwal presiden, baru saat ini ada waktu tersedia.Â
“Sebenarnya sudah lama kami persiapkan. Tapi karena masalah waktu dan banyaknya jadwal presiden, beliau baru bisa sekarang. Makanya sekarang diberikan gelar ini. Intinya, kami akan bertanggung jawab terhadap pemberian gelar kepada Presiden ini,” ungkapnya.Â
Dia juga menjelaskan singkat mengenai teknis acara penganugerahan di LAM Riau nanti. Dalam agenda yang sudah disusun itu, penganugerahan gelar adat kepada Jokowi akan dilaksanakan sekitar pukul 08.00 WIB (pagi).
“Pak Jokowi disambut di pintu gerbang Balai Adat Melayu di Jalan Diponegoro, Pekanbaru beserta pejabat adat lainnya, dengan alat musik kompang sampai ke depan tangga Balai Adat Melayu. Kemudian disambut dengan peragaan silat. Barulah Jokowi dibawa masuk ke aula penganugerahan. Dan selanjutnya acara penganugerahan dilaksanakan seperti biasa. Acaranya sebentar saja. Paling jam 10.00-an sudah selesai semuanya,” sambungnya. (bpc3)