BERTUAHPOS.COM (BPC), INHIL – Untuk menciptakan situasi aman dan kondusif, serta menjamin ketentraman masyarakat dalam menjalankan ibadah di bulan suci ramadan dan Idul Fitri 1438H, Polres Inhil melakukan pemusnahan barang bukti (BB) hasil Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (K2YD), Selasa (6/6/2017), di lapangan Mapolres Inhil, Jalan Gajah Mada No. 2, Tembilahan.
Barang-barang bukti yang dimusnahkan adalah hasil dari penindakkan Polres Inhil selama K2YD yang dilakukan jelang Ramadhan.
Dalam pemunasnahan kali ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda, sejumlah organisasi masyarakat, organisasi pemuda serta satuan kerja perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkab Inhil.
Waka Polres Inhil, Komisaris Polisi Dr. Azwar, S.Sos, M.Si, M.H mengatakan, barang-barang yang dimusnahkan tersebut merupakan hasil penindakan dari Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (K2YD) dengan sasaran kejahatan konvensional dan premanisme meliputi pembuatan merecon, miras, judi, balap liar dan motor-motor yang mengunakan knalpot yang tidak standar serta makanan atau minuman yang telah kadarluarsa.
“Yang kita musnahkan ini merupakan hasil penindakan kegiatan K2YD. Bermacam macam barang bukti yang kita musnahkan seperti yanh terlihat,” Sebut Waka Polres Inhil, Selasa (6/6/2017).
Berbagai jenis BB yang dimuasnahkan seperti petasan dari berbagai jenis dan merk sebanyak 13.935 batang, kembang api terbang sebanyak 332 batang, makanan kadarlursa dari berbagai jenis dan merek 305 bungkus, senjata tajam sejinis pisau 1 bilah, knalpot reacing sebanyak 32 buah, meriam sebanyak 6 batang, minuman beralkohol dari berbagai jenis dan merek sebanyak 1.120 botol, dan tuak sebanyak 16 derigen.
Tidak hanya itu, BB jenis minuman dimusnahkan dengan cara dibuang ke Ttempat Pembuangam Akhir (TPA) di Jalan Sungai Beringin, Parit 19 oleh Petugas Kebersihan Kota Tembilahan dengan pengamanan Sabhara Polres Inhil.
Sebelumnya Polres Inhil juga mengelar rapat lintas sektor bersama perangkat daerah dan sejumlah organisasi, terkait pelaksanaan Operasi Ramadiniya Siak 2017.
“Oprasi Ramadiniya ini merupakan oprasi yang terbuka, artinya semua lapisan dan steakholder dapat berpartisipasi, kita mengadakan rapat lintas sektor ini bermaksud mengajak semua unsur terkait untuk membantu kelancaran oprasi ini,” tutupnya. (Bpc14/ol)