BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim mengatakan rencana pemberian gelar adat oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, kepada presiden Jokowi akan dilaksanakan setelah komunikasi dengan pihak istana.
“Setelah komunikasi nanti akan disesuaikan dengan jadwal Pak Presiden. Kami (Pemprov Riau) dan LAM jumpai Pak Jokowi dulu untuk mencocokkan waktu,” katanya, Jumat, 9 November 2018.
Dia menjelaskan pemberian gelar adat ke Presiden Jokowi ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa. Namun Wan Thamrin tidak menjelaskan rinci mengenai bentuk penghargaan dan jasa tersebut.
Untuk waktu dan tempat pelaksanaan pemberian gelar masih kondisional. Intinya kegiatan pemberian gelar ini menyesuaikan dengan padatnya agenda negara.
Wakil Ketua DPD Gerindra Riau, Taufik Arrakhman meminta pemberian gelar adat kepada Presiden Jokowi, adalah murni atas jasanya sebagai presiden. Dikatakan Taufik, pemberian gelar adat kepada Jokowi ini jangan karena pengaruh politik.
Hal tersebut dikatakan Taufik saat djumpai bertuahpos.com di kantornya, Kamis 8 November 2018.
“Ya, LAM Riau sebagai lembaga yang menjaga marwah Melayu di Riau pasti telah mempertimbangkan masak-masak pemberian gelar adat tersebut. Harapan kita, tentu pertimbangan tersebut tidak terpengaruh unsur politis,” kata Taufik.
Sebelumnya, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Al Azhar meminta agar lembaga adat itu tidak dibawa-bawa ke pusaran politik.
Saat dikonfirmasi bertuahpos.com mengenai adanya wacana LAM Riau akan memberikan gelar adat kepada Jokowi, Al Azhar mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah wacana yang beredar. Dirinya meminta masyarakat dan media mengabaikan saja wacana itu.
“Janganlah LAM Riau dibawa-bawa ke politik. Kalau semua kita masuki, kacau nanti,” tegas dia.
Jokowi sendiri memang baru saja mendapatkan gelar adat Tuanku Sri Indera Utama Junjungan Negeri dari Kesultanan Deli. Gelar adat ini diberikan saat Jokowi berkunjung ke Medan, Minggu 6 Oktober 2018 lalu. (bpc3)